Liputan6.com, Manado - Masih ada rasa tak percaya pada diri Maimuna Nicolaas istri pensiunan TNI yang suaminya telah meninggal karena kanker. Bagaimana tidak, wanita berusia 65 tahun yang semula hanya menjual kue kering kecil-kecilan, kini memiliki usaha yang cukup diperhitungkan di kalangan pensiunan lainnya.
Maimuna pun menceritakan, mulanya dia hanya penjual kue kering besi tindis khas Manado dimana untuk tiap harinya hanya menjual 6 toples per hari dengan harga Rp 160 ribu per toples. Berjualan kue merupakan pendapatan lainnya selain mengandalkan dana pensiun.
Lanjutnya, tiap awal bulan dia selalu antre untuk mendapatkan uang pensiun. Kebetulan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tengah menggerakan program Daya sebagai strategi bisnisnya yang meliputi pemberdayaan kesehatan seperti senam, penyuluhan kesehatan dan pengecekan kesehatan.
Namun, program itu tak berhenti di situ. Dia mengatakan program Daya juga meliputi pelatihan wirausaha untuk pensiunan.
"Program daya, saya biasanya ikut, seperti anda lihat tadi (senam). Terus diundang pelatihan wirausaha, saya diajarkan bagaimana mengelola usaha dengan baik," kata dia di Manado, Rabu (3/12/2014).
Lalu, ia pun juga mengatakan mendapat suntikan pinjaman modal usaha sebesar Rp 3 juta.
"Saya mendapat manfaat dari Daya, untuk itu saya diundang oleh BTPN," lanjutnya.
Benar saja, sejak mendapat suntikan modal dan pelatihan, usahanya pun bergerak cukup pesat. Dari sebelumnya hanya 6 toples menjadi 160 toples perhari. Dengan peningkatan produktivitas tersebut, dia mengaku memperoleh keuntungan Rp 5 juta per bulan.
Dia pun mengatakan, dengan berkembangnya bisnis, bisa membeli lapangan pekerjaan untuk orang lain.
"Kalau lagi sepi, saya kurangi. Saya bilang kalo rame bawa rumah, kalau rame saya antar, supaya mereka dapat penghasilan tambahan," tambah dia.
Kesulitan Usaha
Maimuna mengakui, pemasaran adalah titik permasalahan terbesarnya. Dia sempat menitipkan dagangannya ke toko-toko di wilayah Manado.
Tapi, menitipkan dagangan di toko tidak memberi keuntungan baginya karena toko-toko itu tak memberikan tempat yang layak.
"Saya kecewa kenapa punya saya ditaruh di bawah, mungkin terlalu banyak, penataannya saya kecewa," ujar dia.
Dia mengatakan lebih menyukai pemasaran kue keringnya lewat pesanan-pesanan dari pelanggan. Terlebih, BTPN dalam programnya juga membantu lewat pemasaran online yang mendukung usahanya.
"Ini ada sering pasar online, sudah ada transaksi dari Sumatera, Jakarta,baru kemarin sudah kirim. BTPN yang ngajarin, nanti diurus BTPN," tandas dia. (Amd/Gdn)
Dilatih BTPN, Istri Pensiunan Ini Raih Untung Rp 5 Juta per Bulan
Mulanya Maimuna hanya penjual kue kering besi tindis khas Manado dimana untuk tiap harinya hanya menjual 6 toples per hari.
diperbarui 03 Des 2014, 15:50 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Agus Buntung Nangis-Nangis Tolak Dijebloskan ke Lapas
Fungsi Asesmen Formatif dalam Pembelajaran: Panduan Lengkap
Menko AHY Harap Kawasan Industri Karawang Bakal Dongkrak Penumpang Kereta Cepat
6 Fakta Menarik Gunung Tanjaknangsi di Tasikmalaya yang Masih Jarang Pendaki
Serangan Ransomware di Casio Bocorkan Data Pribadi 8.500 Orang
Ekonomi Indonesia Bakal Cuan di 2025, dari Sini Sumbernya
PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Livin Mandiri Bidik Kemenangan di Kandang Gresik Petrokimia
UAH Bongkar Amalan Penting tapi Kerap Dilupakan setelah Membaca Al-Qur’an, Apa Itu?
Top 3 News: Mobil Ditemukan Setelah Hilang 7 Tahun, Pemiliknya Menangis Haru
350 Kata-kata Buat Guru yang Menyentuh Hati
Apa Itu LDR? Panduan Lengkap Menjalani Hubungan Jarak Jauh
Fungsi Ragam Hias: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya dalam Seni Budaya Indonesia