Liputan6.com, Muenchen - Lionel Messi memecahkan rekor jumlah gol sepanjang masa di Liga Spanyol yang sebelumnya ditorehkan eks striker Athletic Bilbao, Telmo Zarra. Messi lewati rekor Zarra (251 gol) dengan torehan 253 gol usai mencetak hat-trick lawan Sevilla dua pekan lalu. Namun torehan gol Messi ini ternyata masih jauh dari torehan-torehan topskorer sepanjang masa beberapa Liga di Eropa.
Maka itu, Messi, 27 tahun, masih harus berjuang keras di sisa kariernya yang masih panjang untuk menyamai rekor-rekor topskorer hebat semacam Gerd Mueller, Jimmy Greaves dan Silvio Piola.
Ingin tahu berapa jumlah gol yang dicetak topskorer sepanjang masa di Liga Lain selain Spanyol? Berikut rangkuman UEFA.com seperti tersaji di halaman berikutnya:
1.Jimmy Greaves / (1957–71) – 357 gol
1. Jimmy Greaves / (1957–1971) – 357 gol
Mantan striker Chelsea, Tottenham Hotspurs dan West Ham United ini boleh jadi pencetak gol tersubur di daratan Eropa di sepanjang sejarah. Memang ada striker yang ternyata bisa mencetak gol lebih banyak dari Greaves, yang mengoleksi 357 gol sepanjang kariernya, tapi bukan di liga kompetitif seperti Liga Inggris, Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol.
"Saat saya keluar di lapangan White Hart Lane, Wembley atau dimana saya, saya berubah menjadi orang yang berbeda. Setiap kali saya berjalan melewati lorong stadion, itu bukan saya lagi," kenang Greaves mengenai gaya permainannya yang eksplosif. Greaves memiliki gaya permainan yang eksplosif. Gaya permainannya kini mungkin disamai striker Manchester United (MU), Wayne Rooney yang sudah mencetak 177 gol di 12 tahun kariernya.
Advertisement
2. Gerd Muller/(1965–79) – 365 gol
2. Gerd Muller/(1965–1979) – 365 gol
Sampai saat ini, Gerd Muller boleh jadi pemain tersubur yang pernah lahir di Jerman. Rekor 365 golnya dari 427 pertandingan sepertinya sulit dikejar pemain manapun. Claudio Pizarro, striker Muenchen saja baru mencetak 176 gol sepanjang kariernya, belum setengah atau 50 persen dari torehan Muller.
Berkat ketajamannya itu, Muller membawa timnas Jerman Barat juara Piala Dunia pada 1974. Dia juga yang membawa Bayern Muenchen disegani pada eranya. "Tanpa gol dari Muller, saat ini mungkin kami masih melamun di Sabener Strasse (markas latihan Muenchen)," ujar Franz Beckenbauer.
3.Willy van der Kuijlen /(1964–82) – 311 gol
3. Willy van der Kuijlen /(1964–1982) – 311 gol
Pemain ini mendapatkan julukan Mister PSV karena pengabdiannya yang lama bersama klub tersebut. Dia mencetak 308 gol bersama PSV, sedangkan tiga gol lagi dicetaknya bersama MVV Maastricht. Willy merasakan tiga kali gelar juara eridivisie bersama PSV. Tapi prestasi terbaiknya yaitu ketika memenangkan gelar juara Piala UEFA pada 1977/78.
Willy mencetak gol ketiga saat PSV menang 3-0 atas Bastia pada leg kedua final setelah sebelumnya main imbang 0-0 di Prancis. "Saat Anda mencetak gol seperti itu, itu akan bertahan terus di ingatan Anda," ujar pemain yang juga dikenal dengan julukan "Skiete Willy".
Advertisement
4.Delio Onnis / (1971–1986) – 299 gol
4. Delio Onnis / (1971–1986) – 299 gol
Pemain kelahiran Italia dan besar di Argentina ini dikenal sebagai striker yang sukses di Ligue 1 Prancis. Dia mengoleksi gol-golnya bersama klub asal Prancis seperti Stade de Reims, AS Monaco FC, Tours FC dan SC Toulon. Rekornya ini sulit dikejar striker Ligue 1 manapun.
Pemain terdekat yaitu Djibril Cisse baru mencetak 99 gol. Seharusnya, dengan ketajaman yang dimiliki Onnis, dia sepantas main di liga lain yang lebih kompetitif dari Ligue 1. "10 tahun di satu liga tentu tidak lazim untuk saat ini," tandasnya dalam sebuah wawancara.
5.Silvio Piola / (1929–54) – 274 gol
5. Silvio Piola / (1929–1954) – 274 gol
Silvio Piola mengemas gol demi golnya di seri A Italia bersama Pro Vercelli, Lazio, Torino, Juventus dan Novara Calcio. Meski jadi pemain tersubur, uniknya dia tak pernah merebut gelar juara seri A. "Saya sampai sekarang tak tahu apakah dia bagus pakai kaki kanan atau kaki kiri," ujar pelatih timnas Italia, Vitorio Pozzo.
Rekor terdekat yang mungkin menyamai Piola yaitu Francesco Totti yang sudah mengemas 237 gol, tapi Totti harus main sampai usia 41 tahun agar bisa melewati rekor itu.
Advertisement