Ini Tiga Komponen Pembentuk Harga BBM

Harga MOPS (Mid Oil Plats Singapore) menjadi salah satu komponen untuk menghitung beban biaya produksi BBM.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Des 2014, 18:54 WIB
Pemilik kendaraan diarahkan untuk mengisi kendaraan mereka dengan Solar non-subsidi dan Pertamax Dex, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) mengadakan pertemuan dengan PT Pertamina (Persero) di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membahas biaya produksi bahan bakar minyak (BBM).

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina, Suhartoko mengatakan, dalam pertemuan tersebut dirinya menjelaskan tentang sejumlah indikator yang mempengaruhi harga BBM yang dijual selama ini.

Menurutnya, ada 3 indikator dalam menentukan besaran harga BBM yang dijual kepada masyarakat saat ini yaitu biaya pengadaan Pertamina, biaya patokan pemerintah yang dibayarkan ke Pertamina, dan harga eceran.

"Jadi tadi ada tiga kolom itu (yang dibicarakan)," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2014).

Suhartoko menjelaskan, sedang untuk penghitungan beban biaya produksi BBM ditentukan oleh beberapa hal seperti harga MOPS (Mid Oil Plats Singapore), kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS), dan biaya komponen lain seperti marjin serta distribusi.

"Kalau MOPS dan kurs itu ada di pemerintah. Saya tidak bisa hitung keekonomian dari BBM. Harga patokannya harus menggunakan rata-rata kurs selama satu bulan," lanjut dia.

Namun, Suhartoko enggan menjelaskan secara detail besaran biaya produksi BBM dari Pertamina. Menurut dia, semua mekanisme itu seharusnya telah diketahui oleh pemerintah.

"Yang tahu MOPS-nya persis itu Kementerian ESDM. Dollar-nya yang menentukan Kementerian Keuangan. Tinggalkan masukkan rumus itu, ya keluar nanti keekonomiannya," tandasnya. (Dny/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya