Pemimpin Demo Hong Kong Serahkan Diri ke Polisi

Aksi 'lempar handuk' yang dilakukan Benny Tai, Chan Kin-man serta Chu Yiu-ming ditujukkan untuk menarik mundur seluruh demonstran dari jala

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 04 Des 2014, 10:33 WIB
Benny Tai, Chan Kin-man serta Chu Yiu-ming, Foto Reuters

Liputan6.com, Hong Kong - Tiga pemimpin dan pemicu demo Hong Kong dilaporkan menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Aksi 'lempar handuk'  yang dilakukan Benny Tai, Chan Kin-man serta Chu Yiu-ming ditujukkan untuk menarik mundur seluruh demonstran dari jalanan.

Meski telah menyerahkan diri, 3 orang ini belum resmi ditahan. Mereka meyakini ada motif politik di balik keputusan kepolisian Hong Kong itu.

"Kami tidak ditahan, kami bisa bebas tanpa ada pengekangan sama sekali," sebut Benny seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (4/12/2014).

Benny menduga, motif yang digunakkan pihak berwenang Hong Kong yang memutuskan penangguhan penahanannya karena kepolisian tidak ingin ada aksi perlawanan dari kelompok pro-demokrasi.

Meski begitu,  ia menekankan sama sekali tak ada jaminan, terkait apa yang akan dilancarkan para demonstran pro-demokrasi saat mereka bertiga benar-benar ditahan.

Sebelum 3 orang pemimpin demo Hong Kong menyerahkan diri, aksi serupa juga dilakukan Kardinal Joseph Zen. Tokoh agama itu dikenal sebagai sosok yang lantang meneriakan tuntutan demokrasi lebih di eks wilayah kolonial Inggris tersebut.

Menindak lanjuti aksi Benny cs dan Kardinal Joseph Zen, Kepolisian Hong Kong segera angkat bicara. Mereka menyebut sejak Rabu 3 Desember lalu, sudah 24 orang pengunjukrasa pro-demokrasi yang menyerahkan diri.

"Para demonstran sudah diberi tahu bahwa aksi mereka melanggar hukum dan kami meminta aksi itu dihentikan," sebut keterangan resmi kepolisian Hong Kong.

"Saat ini Polisi akan menggelar pemeriksaan berdasarkan informasi yang tersedia," sambung pernyataan tersebut.

Walau puluhan demonstran pro-demokrasi memilih menyerah, kondisi Hong Kong masih belum sepenuhnya kondusif. Kericuhan kecil kerap terjadi.

Bahkan, 2 wilayah penting di Hong Kong terus diduduki oleh demonstran. Para demonstran pun menyatakan, mereka tengah bersiap untuk mengepung kantor pusat pemerintahan.

Keadaan di Hong Kong berubah menjadi mencekam setelah ribuan demonstran menyerbu pusat kota untuk melancarkan demo menuntut diberikannya demokrasi yang lebih luas. Kondisi terus memburuk saat kepolisian setempat memutuskan mengambil tindakan represif sehingga menyebabkan puluhan korban luka. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya