Studi: Obesitas Perpendek Umur Hingga 8 Tahun

Mereka yang mengabaikan bahaya diabetes bisa memotong usianya hingga 8 tahun.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Des 2014, 09:00 WIB
Obesitas. Foto: ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology menghitung risiko kematian akibat kondisi seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, yang berhubungan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Hasilnya, mengejutkan. Mereka yang mengabaikan bahaya diabetes bisa memotong usianya hingga 8 tahun.

Diberitakan Telegraph, Jumat (5/12/2014), peneliti menemukan bahwa obesitas memotong potensi untuk menjalani delapan tahun hidup normal. Peneliti menyontohkan, orang yang sangat gemuk di usia 20-an, bisa memiliki kesehatan yang buruk di awal usia 50-an dan meninggal di usia 71 tahun dimana orang sehat rata-rata meninggal pada usia 79 tahun.

"Pola ini jelas. Semakin muda seseorang obesitas, maka semakin besar dampak buruk yang bisa mereka alami. Perhitungan ini harusnya bisa mengubah pola makan yang lebih sehat dan aktivitas fisik secara teratur," ujar Profesor Kedokteran di McGill, Paul Grover.

Di sisi lain, BBC melaporkan, Jurnal medis Lancet merilis daftar negara-negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia dan Indonesia ternyata berada di peringkat 10.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya