Liputan6.com, Jakarta - Kendati sang ayah, mantan presiden SBY, memerintahkan para pimpinan Partai Demokrat untuk mulai menjalin komunikasi dengan PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) guna menjaga Perppu Pilkada langsung, tapi perintah ini tak serta merta membuat Demokrat mengalihkan dukungan ke KIH.
Ketua Fraksi partai Demokrat yang juga putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengatakan, hingga saat ini partainya belum berencana bergabung ke KIH.
"Belum ada, kita fokus dulu Perppu Pilkada, belum ada rencana bergabung. Kami masih sebagai fraksi penyeimbang," kata Ibas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2014).
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu, partainya terus berkomunikasi dengan fraksi-fraksi dalam KIH terkait Perppu tersebut. Namun lanjut dia, komunikasi dan kerjasama antara Demokrat dan KIH hanya sebatas pembahasan Perppu Pilkada saja.
Masih kata Ibas, Koalisi Merah Putih belum tentu akan menolak Perppu Pilkada, meski ketua umum salah satu partai yang tergabung dalam KMP, yakni Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menyerukan anggotanya menolak Perppu Pilkada. Menurut Ibas, hal itu tidak dapat dijadikan acuan.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat SBY merasa dikhianati Partai Golkar setelah Aburizal Bakrie memerintahkan kadernya menolak Perppu Pilkada Langsung. "Kini, secara sepihak Partai Golkar menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip," tegas SBY dalam akun twitternya, @SBYudhoyono, Jumat (5/12/2014).
Terkait pernyataan sang ayah, Ibas mengatakan menyerahkan kepada masyarakat tentang pandangan partainya telah dikhianati atau tidak oleh Golkar.
"Kita semua bisa menilai, kalau dikhianati, diingkari dari sebuah kesepakatan yaitu nilai dari etika politik. Dunia usaha juga sama, bila tidak ada yang sepakat, itu pun akan menjadi pembicaraan yang sangat menarik di dunianya," ujar Ibas.
Dia mengingatkan, cara beretika dalam politik adalah dengan meletakkan komitmen pada sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak.
"Kalau kita sudah sepakat akan satu hal, kita harus menjalankan itu. Kecuali kalau tidak sepakat. Sejak awal saya katakan secara tegas kalau kami berpandangan seperti itu," tandas Ibas. (Sun/Yus)
Partainya Dikhianati Golkar? Ini Pernyataan Ibas
Ibas mengingatkan, bahwa cara beretika dalam politik adalah dengan meletakkan komitmen pada sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak.
diperbarui 05 Des 2014, 19:03 WIBKetua Fraksi Partai Demokrat, Edhi Baskoro Yudhoyono menggelar jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/11/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Cepat Move On: Panduan Lengkap Melupakan Mantan dan Meraih Kebahagiaan
Sejarah ASEAN, Tujuan Pembentukan, dan Dampaknya di Asia Tenggara
SPBU Shell Dikabarkan Tutup padahal Tetap Buka di Indonesia, Berapa Sih Harga BBM di November 2024?
Apa Itu Eksplanatif: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penelitian
Pengertian Yudikatif, Fungsi, dan Penerapannya di Indonesia yang Menarik Dipelajari
Apa Itu Disakarida: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Tubuh
Australia Minta Saran ke OECD Soal Pajak Kripto
Muka-Muka Baru di Barisan Kiper Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 tanpa Maarten Paes, Ernando hingga Nadeo dan Riyandi
Meroket 90%, Ekspor Sayuran Bubuk Indonesia Tembus Rp 219 Miliar
Cara Simpan Daun Pisang Tetap Segar dan Hijau hingga Sebulan
Trik Cepat Merebus Kacang Hijau hingga Empuk, Bisa Hemat Waktu dan Gas
Apa Itu Dimmer: Panduan Lengkap Memahami Teknologi Pengatur Cahaya