Untuk kali kedua secara beruntun di ajang kompetisi La Liga, Sevilla dipaksa menerima kekalahan menyakitkan. Setelah di pekan lalu ditundukkan tamunya Malaga, di jornada kesembilan yang digelar di Stadium Nuevo Jose Zorilla, tadi malam, Rojiblancos harus mengakui keunggulan tuan rumah Real Valladolid 2-3 (2-1).
Padahal dalam 25 menit pertama, Sevilla berhasil unggul dua gol lewat tendangan striker Renato dan volley winger Jesus Navas. Namun, seiring dengan dikeluarkannya penyerang andalan asal Brasil, Luis Fabiano ketika babak pertama baru berjalan kurang dari 35 menit, Sevilla perlahan tapi pasti mendapat tekanan bertubi-tubi dari Pucela. Alhasil, Jonathan Sesma dkk berhasil tiga kali menjebol gawang Andres Palop.
Menanggapi kekalahan kedua kali secara beruntun itu, entrenador Sevilla, Manolo Jimenez sangat setuju jika proses dikeluarkannya Luis Fabiano menjadi titik kunci kekalahan timnya. Fabiano, mantan tukang gedor FC Porto yang Sabtu, 8 November mendatang bakal genap berusia 28 tahun mendapat dua kartu kuning dalam interval 10 menit dari wasit Miguel Angel Perez Laza.
Kartu kuning pertama yang diterima Fabiano disebabkan aksi selebrasinya saat merayakan gol pertama Sevilla yang dianggap wasit menghambur-hamburkan waktu. Sementara kartu kuning kedua dijatuhkan wasit Perez Laza yang menganggap Fabiano melakukan diving. Proses dikeluarkannya kartu pertama itulah yang menuai protes dari Jimenez.
“Inilah kali pertama saya menyoroti sejumlah insiden yang terjadi. Sebab, saya sadar sulit untuk mengkritik (keputusan) wasit,” aku Jimenez dalam konferensi persnya seusai laga tersebut tadi malam.
Namun, “Ia (Perez Laza) bersikap terlalu tegas saat mengeluarkan kartu kuning. Saya pikir, kartu kuning pertama (bagi Fabiano) sungguh tidak masuk akal. Kami sedang merayakan gol pertama. Saya tidak tahu apakah hal itu dianggap membuang-buang waktu. Sebab, saat itu pertandingan baru berjalan 25 menit,” tegas Jimenez seperti yang dikutip Goal.
“Saya tidak tahu apakah itu benar-benar kesalahan Luis Fabiano atau wasit. Yang pasti, saya tahu betul jika anak-anak berhasil mendominasi pertandingan. Kami sedang mencari kemenangan besar, namun tiba-tiba keadaan jadi berbalik. Sejak Luis dikeluarkan, Valladolid berada di atas angin. Kami pun akhirnya menyerah,” kata Jimenez.
Padahal dalam 25 menit pertama, Sevilla berhasil unggul dua gol lewat tendangan striker Renato dan volley winger Jesus Navas. Namun, seiring dengan dikeluarkannya penyerang andalan asal Brasil, Luis Fabiano ketika babak pertama baru berjalan kurang dari 35 menit, Sevilla perlahan tapi pasti mendapat tekanan bertubi-tubi dari Pucela. Alhasil, Jonathan Sesma dkk berhasil tiga kali menjebol gawang Andres Palop.
Menanggapi kekalahan kedua kali secara beruntun itu, entrenador Sevilla, Manolo Jimenez sangat setuju jika proses dikeluarkannya Luis Fabiano menjadi titik kunci kekalahan timnya. Fabiano, mantan tukang gedor FC Porto yang Sabtu, 8 November mendatang bakal genap berusia 28 tahun mendapat dua kartu kuning dalam interval 10 menit dari wasit Miguel Angel Perez Laza.
Kartu kuning pertama yang diterima Fabiano disebabkan aksi selebrasinya saat merayakan gol pertama Sevilla yang dianggap wasit menghambur-hamburkan waktu. Sementara kartu kuning kedua dijatuhkan wasit Perez Laza yang menganggap Fabiano melakukan diving. Proses dikeluarkannya kartu pertama itulah yang menuai protes dari Jimenez.
“Inilah kali pertama saya menyoroti sejumlah insiden yang terjadi. Sebab, saya sadar sulit untuk mengkritik (keputusan) wasit,” aku Jimenez dalam konferensi persnya seusai laga tersebut tadi malam.
Namun, “Ia (Perez Laza) bersikap terlalu tegas saat mengeluarkan kartu kuning. Saya pikir, kartu kuning pertama (bagi Fabiano) sungguh tidak masuk akal. Kami sedang merayakan gol pertama. Saya tidak tahu apakah hal itu dianggap membuang-buang waktu. Sebab, saat itu pertandingan baru berjalan 25 menit,” tegas Jimenez seperti yang dikutip Goal.
“Saya tidak tahu apakah itu benar-benar kesalahan Luis Fabiano atau wasit. Yang pasti, saya tahu betul jika anak-anak berhasil mendominasi pertandingan. Kami sedang mencari kemenangan besar, namun tiba-tiba keadaan jadi berbalik. Sejak Luis dikeluarkan, Valladolid berada di atas angin. Kami pun akhirnya menyerah,” kata Jimenez.