Kurikulum 2013 Disetop, Buku Pelajaran Tak Gratis Lagi?

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan telah menghentikan Kurikulum 2013.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Des 2014, 15:39 WIB
Anies Baswedan tidak sependapat jika guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa saat konferensi pers di kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (24/11/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan telah menghentikan Kurikulum 2013. Lalu bagaimana dengan buku pelajaran yang untuk para siswa yang kini tak lagi menggunakan Kurikulum 2013, masih gratiskah?

"Pokoknya saya nggak bisa mengimbau (orangtua beli buku). Tergantung dari sekolah. Daerah juga punya porsi berbeda-beda," kata Menteri Anies di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Sabtu (6/12/2014).

Menurut dia, ada sejumlah masalah yang timbul selama pengadaan buku pelajaran gratis oleh pemerintah.

"Justru yang jadi masalah adalah selama ini banyak sekali problem dengan cara digratiskan. Jadi menurut saya kita kembali ke (kurikulum) 2006, termasuk dalam soal pengadaan alat belajar," ujar Anies.

Dengan pemberhentian ini, otomatis seluruh buku pelajaran bagi para siswa pun akan diubah, tidak lagi menggunakan materi Kurikulum 2013. Maka sekolah yang baru menerapkan Kurikulum 2013 selama 1 semester akan kembali menggunakan Kurikulum 2006.

Penerapan kurikulum 2006 sendiri rencananya mulai semester genap atau Januari di tahun ajaran 2014-2015.

Sementara itu, langkah penghentian kurikulum baru ini dilakukan karena sebagian besar sekolah dinilai belum siap melaksanakan Kurikulum 2013. (Ndy/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya