Presidium Penyelamat Partai Bantah Lahirkan Golkar Perjuangan

Presidium Penyelamat Partai Golkar hanya mau proses Munas Golkar berjalan secara demokratis, jujur, dan adil.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 07 Des 2014, 13:25 WIB
Munas Golkar kubu Agung Laksono di Ancol, Jakarta Utara. (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Presidium Penyelamat Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IX tandingan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Namun, Sekretaris Presidium Penyelamat Golkar Ace Hasan Syadzily membantah bila hasil munas ini akan melahirkan Golkar Perjuangan.

"Tak ada keinginan kita buat partai baru. Apa pun hasilnya nanti, kalau proses hukum ya proses hukum. Tidak ada Golkar Perjuangan," tegas Ace di lokasi munas, Minggu (7/12/2014).

Ace menjelaskan, pihaknya hanya mau proses munas berjalan secara demokratis, jujur, dan adil. Selain itu, ia mau hasil munas mendukung kebijakan pemerintah demi menyejahterakan rakyat.

"Kita mau Golkar dikelola dengan baik sesuai semangat yang ada dalam paradigma baru yaitu gimana pengelolaan partai sesuai kehendak rakyat, bukan elite," tutur mantan Wakil Sekjen Golkar ini.

Terkait dengan dualisme kepemimpinan, Ace menyampaikan pihaknya masih akan memakai kantor yang sama di Slipi, Jakarta Barat.

"Kita masih berkantor di Slipi dan saya kira tak ada kader Golkar yang dihalangi (beraktivitas di) kantor DPP. Itu kantor milik semua, karena itu Golkar membuka selebar-lebarnya bagi siapa pun untuk memanfaatkan gedung tersebut," tandas Ace.

Sehari sebelumnya, Ketua Presidium Penyelamat Partai Agung Laksono menanggapi soal dualisme kepengurusan partai. Menurut Agung, masalah tersebut biar menjadi urusan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM.

"Itu kita serahkan kepada pihak yang berwenang untuk menilai dan memutuskan. Saya kira suatu yang biasa. Kalau ada 2 badan maka untuk keabsahannya diputuskan oleh yang berwenang," ujar Agung Laksono saat membuka Munas Golkar versinya di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, kemarin malam. (Ans/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya