Liputan6.com, Sumedang - Resah dengan peredaran miras oplosan yang menewaskan sepuluh warga, warga Desa Talun di Sumedang, Jawa Barat membongkar paksa warung miras pada Sabtu 6 Desember malam.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (7/12/2014), pemilik warung yang berkedok kios jamu ini melarikan diri karena takut dihakimi warga. Warga menemukan ratusan botol minuman keras berbagai merek yang dioplos dengan minuman suplemen.
Advertisement
Warga geram karena teguran agar warung berhenti menjual minuman oplosan selama ini selalu diabaikan. Saat membongkar warung dan menyita miras, tidak ada satu pun aparat keamanan.
Dari total 108 korban miras yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang, Jawa Barat hampir seluruhnya sudah dipulangkan karena kondisinya membaik. Hanya tersisa seorang remaja yang menderita pusing dan mual setelah menenggak miras oplosan, Minggu 7 Desember pagi.
Kasus keracunan miras oplosan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Pemerintah Kabupaten Garut. Namun sejauh ini belum ada keterangan pasti mengenai rencana digratiskannya biaya perawatan. Sebab belum ada hasil rapat Bupati Sumedang Ade Irawan dengan jajarannya.
Pascamerebaknya miras oplosan yang merenggut 16 jiwa di Garut, Jawa Barat, aparat gabungan polisi TNI dan Satpol PP menggelar razia, Sabtu 6 Desember malam. Mereka menyisir deretan kios miras di terminal bus. Sejumlah kios miras didobrak paksa petugas.
Ratusan kemasan miras oplosan pun disita petugas. Belasan remaja yang kedapatan mengonsumsi oplosan juga digelandang aparat. (Dan/Ans)