Liputan6.com, Malang - Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah telah memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013. Keputusan ini disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Anies Baswedan, Jumat 5 Desember lalu.
Kendati demikian, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Jawa Timur, mengatakan akan tetap memberlakukan kurikulum baru tersebut. Alasannya, sampai saat ini belum ada surat resmi dari pemerintah pusat mengenai penghentian Kurikulum 2013.
"Selama belum ada surat resmi dari pusat, kami akan tetap melanjutkan. Selama ini kan hanya muncul di pemberitaan saja, belum ada surat resmi yang kami terima," kata Kepala Dindik Kota Malang Zubaidah, Senin (8/12/2014), di Malang.
Alasan lainnya, ujar dia, karena semester tahun ajaran 2014-2015 tinggal menyisakan beberapa hari lagi. Apalagi seluruh sekolah di Kota Malang telah menerapkan Kurikulum 2013.
Di Malang, total ada 196 SD Negeri, 27 SMP Negeri, 10 SMA Negeri dan 35 SMA swasta yang sudah menerapkan Kurikulum 2013.
"Waktu untuk satu semester ini kan tinggal beberapa hari lagi. Apalagi belum ada surat resmi, jadi kami tetap menerapkan Kurikulum 2013," ujar Zubaidah.
Menurut dia, yang bisa merasakan Kurikulum 2013 adalah guru dan siswa. Secara teori, lanjut Zubaidah, Kurikulum 2013 justru memudahkan guru dan dituntut membuat inovasi. Para siswa diharapkan lebih mudah dalam menerima pelajaran.
"Sebenarnya tinggal penerapannya saja. Kalau gurunya tidak berinovasi ya akan kesulitan. Sejauh ini di Kota Malang setelah dimonitoring, tidak ada kesulitan," papar Zubaidah.
Salah satu yang dinilai sulit hanya pada sistem penilaian. Sebab, semua guru masih kesulitan menerapkan sesuai harapan. "Ini lebih pada faktor kebiasaan saja. Kalau sudah terbiasa, pasti guru tidak akan kesulitan menilai dengan sistem narasi," tandas Zubaidah.
Tapi bagaimanapun, kata Zubaidah, Disdik Kota Malang tetap siap menjalankan intruksi pemerintah pusat soal penghentian pelaksanaan Kurikulum 2013, jika surat resminya sudah ada. (Sun/Mut)
Malang Masih Terapkan Kurikulum 2013
Secara teori, Kurikulum 2013 dinilai justru memudahkan guru dan dituntut membuat inovasi.
diperbarui 08 Des 2014, 15:18 WIBSejumlah murid Sekolah Taruna Papua tengah belajar di ruang kelas. (Liputan6.com/Katharina Janur)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jelaskan Apa Itu VOC: Sejarah, Tujuan, dan Dampaknya di Indonesia
Dessert Box Bakal Tetap Populer di 2025, Rasa Apa yang Akan Jadi Primadona di Pasaran?
6 Cara agar Video Kamu Punya Banyak Views di TikTok
Top 3: Daftar Barang yang Kena PPN 12% per 1 Januari 2025
Top 3 Islami: Kisah Sunan Drajat Diselamatkan Ikan Cucut di Tengah Laut, Pendidikan Tinggi tapi Sulit Dapat Pekerjaan, Nasihat Buya Yahya
Fakta Kandungan Ceker Ayam, Potensi Tingkatkan Bahaya Kolesterol Jika Dikonsumsi Berlebihan
Bibir Tergigit Pertanda Apa? Mitos dan Fakta di Balik Fenomena Ini
Apa Itu Majas Repetisi: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
Kapolri Waspadai Gangguan Pasca dari Hasil Perhitungan Pilkada 2024
Memahami Arti dan Makna "On Progress": Apa Artinya dan Bagaimana Penggunaannya
Generasi Terbaru Baterai Blade Tawarkan Daya Jelajah Lebih Jauh dan Awet
New York, Rumah bagi Miliarder Terbanyak di Dunia