Liputan6.com, Jakarta - Aksi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menenggelamkan tiga kapal berbendera Vietnam sempat mendapat ledekan dari sejumlah pihak.
Mereka, menurut Susi, mempertanyakan tindakan tersebut yang hanya menenggelamkan kapal-kapal berukuran kecil 70 GT.
"Saya tenggelamkan kapal Vietnam, diledek. Kenapa nggak kapal besar. Padahal kapal besar ukuran 200 sampai 300 GT saya simpan. Boleh ditenggelamkan, tapi saya nggak lakukan supaya kita nggak kekurangan kapal," terang dia di Jakarta, Senin (8/12/2014).
Susi menjelaskan, penenggelaman kapal dilakukan untuk menghindari kongkalikong antara pembeli kapal dan pemilik kapal. "Kalau nggak ditenggelamkan, kongkalikong dengan Alibaba [pembeli palsu]. Saya nyatakan perang dengan Alibaba ini," tegas dia.
Menteri Susi kembali menceritakan pengalaman dibohongi pengusaha kapal. Pengakuan pemilik kapal tersebut, dari kapal berukuran 200 sampai 300 GT hanya sanggup meraup 200 ton ikan dalam kurun waktu beberapa bulan. Kenyataannya, tutur Susi, bisa 600 ton.
Advertisement
"Saya dongkol, mentang-mentang cuma lulusan SMP saya dibodohi. Saya kan sudah diangkat jadi menteri, itu artinya Pak Presiden percaya. Cari penyakit saja orang itu," sungut Susi.
Dia mengaku, telah mencabut izin pelayaran 22 kapal besar di Laut Arafuru sehingga tidak bisa lagi berkeliaran di laut Indonesia dan menjarah seluruh hasil kekayaan alamnya.
"Saya lakukan biar nggak menyepelekan saya pribadi dan kedaulatan negara ini," imbuh Susi. (Fik/Nrm)