Liputan6.com, London Sepatu sudah sejak lama menjadi frenemies (friend-enemies) wanita. Meski sepasang sepatu cantik bisa membuat tampilan wanita menjadi spesial, harga yang harus dibayar untuk hal itu tak jarang adalah rasa sakit.
Cuplikan cerita sepatu wanita dari masa ke masa bisa dilihat di pameran bertajuk `Shoes: Pleasure and Pain` yang akan diselenggarakan oleh Victoria & Albert Museum pada Juni 2015. Sebagian dari sepatu-sepatu yang ditampilkan adalah sepatu-sepatu bermodel ekstrem.
Advertisement
Dari 200 pasang sepatu wanita berasal dari kurun waktu 2.000 ribu tahun yang akan dipamerkan, terdapat di antaranya sepatu wanita Mesir kuno hingga sepatu futuristik masa kini yang dibuat dengan teknik 3D Printing. Selain itu ada juga sepatu-sepatu yang dikenakan oleh Marilyn Monroe, Queen Victoria, Sarah Jessica Parker dan tokoh-tokoh ternama lain.
Tak ketinggalan pasang-pasang sepatu yang dirancang oleh berbagai rumah mode atau desainer ternama seperti Dior, Manolo Blahnik, Christian Louboutin, Jimmy Choo, Prada, dan yang lainnya. “Sepatu adalah salah satu aspek busana yang mengungkap banyak hal tentang diri pemakainya,” ucap Helen Persson sang kurator pameran.
Sambungnya, “Sepatu adalah hal cantik yang menjadi indikator dari gender, status, selera, dan bahkan preferensi seksual”. Seperti dilansir dari Dailymail.co.uk pada Selasa (9/12/2014), pameran sepatu ini juga akan menunjukkan bagaimana sepatu menjadi sumber kepuasan seksual.
Selain sepatu itu sendiri, dalam pameran ini akan ditampilkan gambaran tentang proses pembuatan sepatu, mulai dari desain hingga hasil akhir. Beberapa hal yang ditampilkan pada bagian ini adalah sketsa sepatu rancangan desainer, material pembuat sepatu, dan lain sebagainya.