Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mengungkapkan ada beberapa ganjalan bagi sektor konstruksi dalam mendukung pembangunan infrastruktur negara. Salah satu ganjalan tersebut adalah masalah pendanaan.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Gapensi Iskandar Z Hartawi menjelaskan, saat ini tidak mudah bagi para pengusaha konstruksi untuk mendapat bantuan pendanaan alias pembiayaan dari bank-bank dalam negeri. Oleh sebab itu, mereka pun meminta kepada pemerintah untuk segera membentuk bank khusus konstruksi.
"Kami membutuhkan sumber permodalan, kami harap pemerintah dapat segera membentuk bank konstruksi yang dapat memberikan akses permodalan, agar dapat memperoleh akses dengan cepat mudah dan murah," kata Iskandar di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Keinginan tersebut disampaikan Iskandar langsung dihadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat Rapat Pimpinan Nasional Gapensi yang juga dihadiri oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.
Hal lain yang diminta oleh Gapensi kepada pemerintah adalah pembenahan perizinan. Menurut mereka, masalah perizinan saat ini dinilai membingungkan.
"Dalam pelaksanaan konstruksi, dijumpai regulasi yang jadi acuan dalam pelaksanaannya, sehingga membingungkan di lapangan, harapannya pemerintah menertibkan aturan dengan tegas dan selaras, demi terciptanya harmonisasi tegulasi jasa konstruksi," papar dia. (Yas/Gdn)
Energi & Tambang