Liputan6.com, Jakarta Salah satu proses yang terjadi di dalam tubuh manusia adalah metabolisme. Metabolisme sendiri adalah keseluruhan proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tidak hanya manusia. Tanpa metabolisme, seseorang akan kekurangan energi, apalagi untuk membakar kalori sepanjang hari.
Dengan banyaknya manfaat itu, metabolisme justru sering disalahartikan sebagai penyebab kenaikan berat badan. Untuk itu, terdapat beberapa diet dan trik khusus yang dimaksudkan untuk mempercepat proses metabolisme. Padahal, tidak semua hal tersebut benar adanya.
Advertisement
Berikut 4 mitos seputar metabolisme seperti yang dilansir oleh CNN pada Selasa (9/12/2014).
1. Orang kurus memiliki metabolisme yang lebih tinggi
Faktanya tidak demikian. Metabolisme hanya sedikit sekali berhubungan dengan ukuran tubuh. Bahkan, menurut Dr. Yoni Freedhoff, asisten profesor di Universitas Ottawa, mengatakan hal yang sebaliknya. Orang kurus memiliki metabolisme yang lebih lambat dan orang gemuk justru memiliki metabolisme yang lebih tinggi.
2. Makan lebih lambat akan memperlambat metabolisme
Faktanya, ini bukanlah saran yang baik. Seberapa sering seseorang makan tidak ada hubungannya dengan kecepatan metabolisme mereka. Yang justru memiliki kaitan antara metabolisme adalah jumlah makanan yang dimasukkan dan seberapa sering makanan tersebut dikonsumsi.
3. Semua yang dimakan larut malam berubah menjadi lemak
Tidak sepenuhnya tepat. Hanya menahan diri dari makan larut malam tidak cukup untuk mencegah penyimpanan lemak. Alih-alih berfokus apa kapan mengonsumsi, berfokuslah pada apa dan berapa banyak yang dikonsumsi.
4. Manusia tidak memiliki kontrol terhadap metabolisme
Salah. Justru seseorang memiliki kontrol yang sangat besar terhadap metabolismenya sendiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan metabolisme untuk membakar kalori lebih banyak adalah memiliki jam tidur yang normal, minum air, konsumsi protein hingga mengonsumsi kafein.