Jonan Sindir Pejabat yang Pidato dengan Bawa Catatan

Liputan6.com, Jakarta - Gaya bicara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang ceplas-ceplos kerap mengundang tawa. Kali ini, mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tersebut menyindir dua pejabat yang berpidato di acara Tempo Economic Briefing.

Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (10/12/2014), Jonan mendapat giliran ketiga untuk memberikan paparan terkait program Kementerian Perhubungan di tahun depan, setelah Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.

Mengenakan batik corak coklat dan hitam, Jonan begitu percaya diri tampil di depan peserta. Memulai sambutannya, Pria berkulit putih dan tinggi itu langsung mengeluarkan sindirannya.

"Tadi saya lihat Pak Rachmat dan Pak Muliaman pidato membawa catatan. Tapi saya tidak bawa catatan, tidak apa-apa saya hafal saja," canda Jonan.

Setelah itu, dia mengatakan, Kementerian Perhubungan sangat diharapkan membawa perubahan besar dengan dukungan infrastruktur di pemerintahan saat ini. Jonan menceritakan program yang telah dilakukan selama 1,5 bulan ini.

"Kami operasikan 20 pelabuhan baru. Baru dioperasikan 1,5 bulan lalu. Jumlah pelabuhan laut umum dan di luar sebanyak 1.247 pelabuhan, sedangkan yang dikelola BUMN cuma 113 pelabuhan saja. Sisanya dikelola UPT Kemenhub," terangnya.

Pemerintah perlu melaksanakan pemerataan pembangunan infrastruktur laut. Dan belum lama ini, Ignasius Jonan bilang, pihaknya baru saja menugaskan Pelni menyelenggarakan angkutan laut barang terjadwal.

"Jika rugi karena berangkat banyak barang, dan balik kosong, maka yang kosong ini akan dibayarkan dari subsidi perintis. Sebab jika tidak dikasih subsidi, harga barang di Timur Indonesia tidak akan turun-turun karena ketidakpastian besar," imbuh dia. (Fik/Gdn)