Usai Cekik Sri, JAH Periksa Denyut Nadi di Leher

Adegan mengecek denyut nadi itu memperkuat fakta bahwa JAH membunuh Sri Wahyuni dengan keinginannya sendiri dan dalam kondisi sadar.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Des 2014, 15:45 WIB
Adegan mengecek denyut nadi itu memperkuat fakta bahwa JAH membunuh Sri Wahyuni dengan keinginannya sendiri dan dalam kondisi sadar.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menggelar reka ulang atau rekonstruksi perkara pembunuhan Sri Wahyuni. Dalam rekonstruksi terungkap, setelah pelaku Jean Alter Huliselan (JAH) mencekik Sri Wahyuni hingga tewas, ia sempat memastikan mengecek denyut nadi di leher korban yang mayatnya ditemukan dalam mobil terparkir di Terminal 2D, Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam adegan pembunuhan yang diperagakan dalam mobil Honda Freed B 136 SRI milik korban di Taman Brawijaya, Jakarta Selatan, jari JAH sempat menyentuh leher Sri untuk memastikan denyut nadi korban.

"Tersangka cek denyut nadi korban setelah tewas dicekik. Habis itu, baru berangkat ke kos-kosan di Kemang," kata Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Azhari Kurniawan, saat mengawal jalannya remonstruksi, Rabu (10/12/2014).

Azhari mengatakan, adegan mengecek denyut nadi itu memperkuat fakta bahwa tersangka membunuh korban dengan keinginannya sendiri dan dalam kondisi sadar. Padahal sebelumnya, kedua teman dekat ini sempat mampir ke tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Barat.

Meski begitu, Azhari menegaskan, baik Jean maupun Sri tidak dalam pengaruh minuman keras atau obat-obatan terlarang.

"Tidak ada, mereka tidak mabuk," tambah Azhari.

Dalam rekonstruksi, adegan pertama yang dilakukan JAH adalah saat cekcok hingga Sri memukul pelaku. Kemudian JAH mencekik korban dengan posisi menindih tubuh korban selama 3 menit di kursi bagian depan.

Peristiwa tersebut bermula saat Sri yang merasa cemburu dengan JAH yang menolong seorang perempuan di tempat hiburan malam, kawasan Jakarta Barat, Jumat 14 November lalu. Dari sana, Sri pun langsung meninggalkan tempat hiburan yang diikuti oleh JAH hingga masuk ke dalam mobil dan beranjak ke daerah Jakarta Selatan.

Sesampainya mereka di Jalan Prapanca Raya, JAH menepikan mobil, dan mulai bertengkar dengan Sri. Pertengkaran itu berujung pada puncaknya, yaitu JAH menindih Sri Wahyuni lalu mencekiknya sampai meninggal dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya