Liputan6.com, Jakarta Dibalik populernya penjual getuk cantik bernama Ninih (18) sebenarnya ada hal yang miris. Gara-gara faktor ekonomi, Ninih harus rela hanya mencapai pendidikan tingkat sekolah dasar. Tingkat pendidikannya sampai SD membuatnya 'hanya' bisa berjualan getuk untuk bertahan hidup.
"Ninih kan cuma lulusan SD, nggak pede ah kalau mau kerja di toko, ya mending Ninih jualan getuk seperti ini. Kalau usaha sendiri nggak ada syarat ijazah," ungkapnya saat ditemui Liputan6.com dalam perjalanan bersama ke kontrakannya daerah Pejompongan, Jakarta ditulis Rabu (10/12/2014).
Advertisement
Ia pun bercerita bagaimana sulitnya kehidupan saat kecil di Indramayu, Jawa Barat. Bapak ibunya bekerja sebagai buruh tani membuat kondisi peronomian terbatas. "Jangankan untuk sekolah teh, untuk makan kadang-kadang susah," ungkapnya lirih.
Sehingga mau tak mau ia harus menerima kenyataan bahwa ia tak bisa bersekolah seperti teman-teman lain. "Sebenarnya pengin ikut kejar paket, tapi sekarang Ninih pikirin kerja dulu lah untuk bantuin mak bapak," ungkap perempuan kelahiran 26 Mei 1998.
Sebelum berjualan getuk, Ninih pernah menjadi pelayan warteg di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Namun kemudian keluar dan memili bekerja sebagai pedagang getuk.
"Kalau jualan sendiri begini juga lebih enak teh. Nggak terikat. Untuk mendapatkan penghasilan besar kan memang atas usaha sendiri," ujarnya.
Sambil terus berjualan getuk, ia masih mengharapkan cita-citanya menjadi TKW di Taiwan terwujud.