Dream Team Fase Grup Liga Champions versi Liputan6.com

Luiz Adriano terpilih masuk dream team Liga Champions

oleh Thomas diperbarui 11 Des 2014, 12:10 WIB
Dream Team Liga Champion

Liputan6.com, Jakarta- Fase grup Liga Champions 2014/2015 sudah selesai pada Kamis (11/12/2014) dinihari WIB. Ada tim yang lolos dengan perkasa, ada pula yang melaju dengan susah payah.

Di antara 16 tim yang berhasil memastikan tiket ke babak knock-out ada beberapa pemain yang menonjol dan jadi pahlawan keberhasilan timnya. Redaksi Liputan6.com telah memilih dream team fase grup Liga Champions 2014/2015.

Dengan memakai formasi 4-3-3, berikut tim terbaik versi Liputan6.com:


Kiper

Danijel Subasic (AFP)

Kiper

Posisi penjaga gawang diberikan kepada Danijel Subasic. Pemain asal Kroasia ini menjadi pahlawan keberhasilan Monaco lolos ke knock-out sebagai juara Grup C.

Meski namanya tidak sebeken Gianluigi Buffon, Iker Casillas atau Thibaut Courtois, Subasic dinilai pantas jadi kiper terbaik di fase grup. Dia hanya kebobolan satu kali dari enam penampilan.

Satu-satunya pemain yang berhasil memperdaya Subasic adalah pemain muda Brasil Talisca dari klub Benfica.



Bek

Dream Team Liga Champion (Liputan6.com/Sangaji)

Bek

Empat pemain belakang yang mengisi dream team adalah Marcelo (Real Madrid), Lukasz Piszczek (Borussia Dortmund), Mehdi Benatia (Bayern Muenchen) dan Diego Godin (Atletico Madrid).

Godin jadi andalan di pertahanan Atletico. Pemain asal Uruguay ini handal membaca serangan lawan. Atletico cuma kemasukkan tiga gol yang diderita saat melawan Olympiakos.

Keberhasilan Dortmund berjaya di Liga Champions meski tengah terpuruk di kompetisi domestik tak lepas dari peran Piszczek. Pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini sangat rajin memberikan assists. Total 3 assists dikoleksinya selama fase grup.

Pembelian Benatia dari Roma musim panas lalu membuat pertahanan Bayern makin kokoh. Selama Benatia tampil, Bayern cuma kebobolan satu gol. Bukti pentingnya peran Benatia bagi Bayern bisa terlihat di laga kontra Manchester City. Setelah Benatia menerima kartu merah, Bayern tiga kali dibobol oleh Sergio Aguero.

Marcelo bisa masuk dream team karena selain jago mengawal pertahanan juga dua kali memberikan assist penting bagi pemain depan Madrid di babak fase grup.


Gelandang

Dream Team Liga Champion (Liputan6.com/Sangaji)

Gelandang

Tiga pemain yang berhak mengisi lini tengah adalah Cesc Fabregas (Chelsea), Andres Iniesta (Barcelona) dan Koke (Atletico). Ketiga pemain ini merupakan gelandang yang paling banyak memberikan assist.

Fabregas dan Koke sama-sama mengoleksi empat assist. Sedang Iniesta tiga kali. Ketiganya merupakan jendral lapangan tengah di timnya masing-masing. Kebetulan Chelsea, Barca dan Atletico sama-sama lolos sebagai juara grup.


Penyerang

Dream Team Liga Champion (Liputan6.com/Sangaji)

Penyerang

Sulit untuk tidak menempatkan Lionel Messi (Barcelona) pada salah satu posisi di lini depan. Messi sangat tajam di liga Champions musim ini. Dia mencetak delapan gol.

Messi pun sukses memecahkan rekor pemain tersubur sepanjang masa di Liga Champions milik Raul Gonzalez. Seteru abadi Messi, Cristiano Ronaldo (Real Madrid) juga pantas masuk dream team. Ronaldo berperan penting pada sukses Madrid meraup poin sempurna. Selama fase grup dia lima kali membobol gawang lawan.

Satu tempat tersisa di lini depan jadi milik bomber Shakhtar Donetsk Luiz Adriano. Pemain Brasil ini merupakan top skor di fase grup dengan sembilan gol. Dia juga sempat mencetak lima gol dalam satu pertandingan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya