Jelang Akhir 2014, Target Realisasi Beras Bulog Baru 52%

Target pembelian beras 135 ribu ton diprediksi belum tentu dapat tercapai karena musim kemarau membuat hasil panen tak optimal.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 11 Des 2014, 14:24 WIB
Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) Gedangan, Sidoarjo, Jatim. (ANTARA)

Liputan6.com, Semarang - Meski akhir tahun 2014 tinggal sekitar dua minggu, namun realisasi penyerapan beras Bulog Sub Divre I Semarang baru mencapai sekitar 52 persen dari target 135 ribu ton.

Memasuki minggu kedua Desember pembelian beras petani baru mencapai 73 ribu ton. Pembelian beras petani sudah dihentikan sejak November 2014. Menurut Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional I Semarang, Mustafa Kamal, target pembelian 135 ribu ton tersebut, sangat mustahil terpenuhi.

"Sepertinya sampai akhir tahun target belum tentu tercapai sebesar 135 ribu ton. Sementara ini masih 73 ribu ton beras,” kata Mustafa Kamal, Kamis (11/12/2014).

Mustafa menambahkan, angka realisasi tersebut menurun hingga 48 persen dibanding tahun lalu. Faktor utama adalah musim kemarau yang panjang sehingga daerah-daerah pemasok beras seperti Kendal, Demak dan Purwodadi mengalami kekeringan. Sehingga, hasil panen dari beberapa petani tidak optimal.

"Faktor lain adalah harga yang mencapai Rp 7.600/kg dari sebelumnya Rp 7.200/kg. Apalagi saat ini juga belum memasuki musim tanam. Diperkirakan panen akan berlangsung Maret tahun depan," kata Mustafa.

Meski kinerja pembelian jauh  di bawah target, Perum Bulog menjamin stok beras aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Data di Bulog menunjukkan stok beras untuk memenuhi kebutuhan hingga Juli 2015, masih ada 53 ribu ton. Pencapaian tersebut, belum ditambah hasil panen pada Maret 2015.

"Stok itu masih cukup untuk menutup kebutuhan raskin di wilayah Semarang, Demak, Kendal, Salatiga, Kabupaten Semarang dan Purwodadi," tutur Mustafa. (Edhie P/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya