ISIS Dikabarkan Jual Jasad Jurnalis AS yang Dipenggal US$ 1 Juta

Kabar tersebut disampaikan mantan pejuang Suriah yang mengaku dekat dengan ISIS.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 11 Des 2014, 16:03 WIB
ISIS merilis sebuah video pemenggalan terhadap wartawan Amerika Serikat, James Foley di YouTube, Selasa (19/8/14). (REUTERS/Social Media Website)

Liputan6.com, Washington DC - Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dilaporkan menawarkan untuk menjual jasad wartawan Amerika Serikat James Foley yang dipenggal pada 20 Agustus 2014 lalu, dengan harga US$ 1 juta atau sekitar Rp 12 miliar.

Kabar tersebut disampaikan mantan pejuang Suriah yang mengaku dekat dengan ISIS kepada Buzzfeed. Dia mengaku awalnya didatangi salah satu pemimpin kelompok yang mengklaim Daulah Islamiyah secara sepihak itu dan meminta bantuan untuk menjual potongan tubuh James Foley.

"Mereka menawarkannya dengan harga US$ 1 juta. Mereka akan mengirim DNA (James Foley) kepada yang mau membeli. Tapi uangnya harus dikirim terlebih dahulu, baru kemudian diserahkan," kata pejuang yang tak disebutkan namanya itu, seperti dimuat New York Daily News, Kamis (11/12/2014).

Dijelaskan dia, langkah itu dilakukan ISIS agar pihak keluarga dapat melakukan pemakaman terhadap James Foley. Setidaknya, kata dia, kerabat jurnalis yang bekerja untuk Amerika Global Post dan kantor berita Prancis AFP itu bisa mengebumikan jasadnya.

Sementara, menurut sumber lain yang juga dilaporkan Buzzfeed, mantan pejuang Suriah bersekongkol dengan ISIS dan menjual jasad Foley atas motif bisnis.

Dalam lansiran News.com.au, disebutkan ISIS saat ini mengalami krisis keuangan lantaran sejumlah anggotanya tewas dan alat tempurnya hancur akibat serangan udara Amerika Serikat.

Selama ini, ISIS mendapatkan sumber dana dari penjualan minyak bumi yang didapat dari sejumlah sumber di kota Irak yang mereka kuasai. Namun lantaran harga minyak dunia turun dan AS memblok akses penjualan, ISIS jadi kekurangan dana.

Sebelumnya pihak keluarga mengaku dilarang pemerintah AS untuk mengambil jasad James Foley. Kata seorang sumber kepada Buzzfeed, Negeri Paman Sam kemungkinan tak akan menebus jasad jurnalis tersebut.

Selain Foley, sejumlah warga asing juga dipenggal ISIS, seperti wartawan berdarah AS-Israel Steven Sotloff, pekerja kemanusiaan Alan Henning, pekerja sosial AS Peter Kassig.

Hingga kini belum diketahui, di mana jenazah para korban sandera itu disimpan ISIS. Selain itu, ada sejumlah warga asing yang masih disandera, yakni jurnalis Inggris John Cantlie. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya