SBY: Demokrat Non Blok Bukan Berarti Bunglon

SBY menyatakan PD akan terus mendengarkan apa yang disuarakan rakyat.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 12 Des 2014, 02:11 WIB
SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat memberikan pidato di depan ribuan kader partai (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan Demokrat tidak berada di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ataupun Koalisi Merah Putih (KMP). Tapi bukan berarti Demokrat tidak punya prinsip ataupun tak berarti dalam peta perpolitikan Indonesia.

SBY menuturkan, pada periode 2014-2019 ini Partai Demokrat akan tetap menjadi kekuatan penyeimbang bagi pemerintah maupun parlemen. Di mana, menurut SBY, saat ini justru istilah penyeimbang sering dipakai elite parpol lain. SBY juga menolak jika ada pandangan yang menyebutkan Demokrat menganut filosofi bunglon.

"Ada yang mengatakan bersikap seperti bunglon, itu salah besar," tegas SBY usai menggelar rapat pleno di kantor DPP Partai Demokrat, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).

SBY pun mengumpamakan partainya kini seperti dalam posisi non-blok dimana saat terjadi perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Apa pun itu, lanjut SBY, PD akan terus mendengarkan apa yang menjadi keinginan dan disuarakan oleh rakyat.

"Ingat di dalam perang dingin ada blok barat kapitalis, ada blok timur komunis, Indonesia ada di non-blok. Jadi meskipun nggak ikut koalisi, akan tetap partisipatif," tambah SBY.

"Apa pun itu, sambil mendengarkan apa yang diinginkan rakyat, itulah yang kami suarakan. Jadi mari berpartner baik. Ada KMP, pemerintah, Presiden maupun KIH. Alangkah bagusnya pemerintahan seperti itu," tutup SBY. (Ali/Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya