Lola Amaria Curhat Lesbian Gay Transgender Biseks di Jerman

Dalam rangka peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Lola Amaria mendapat kesempatan untuk berpidato di Berlin, Jerman.

oleh Julian Edward diperbarui 12 Des 2014, 11:40 WIB
Lola Amaria (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Sineas Lola Amaria berkesempatan berpidato di ajang Konferensi Internasional tentang Lesbian Gay Biseks Transgender (LGBT) dalam rangka peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia di Berlin yang berlangsung dari tanggal 10-14 Desember 2014. Lola pun mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih kurang memberikan perhatian kongkret kepada komunitas LGBT.

"Perlindungan harus kongkret. Saya melihat kasus penyerbuan sekelompok orang yang berbeda pandangan kepada pertemuan komunitas LGBT seperti yang terjadi di Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta beberapa waktu yang lalu terkesan dibiarkan. Polisi ada di lokasi tapi tidak bertindak terhadap penyerbu," ungkap Lola Amaria dalam emailnya kepada Liputan6.com, Kamis (11/12/2014).

Menurut Lola Amaria, sikap agresif seperti ini bisa berkembang dan mengganggu aspek kehidupan masyarakat yang lain, termasuk kesenian.

"Bisa-bisa filmmaker akan takut membuat film tentang LGBT karena ancaman yang sama. Mereka dengan kekerasan bisa memaksa film itu diturunkan dari bioskop. Ini ancaman terhadap kebebasan berkesenian," ujar perempuan yang memiliki hobi diving ini.

Lola Amaria berharap pemerintahan Jokowi-JK ini lebih memiliki ketegasan dan sikap intoleransi yang tinggi terhadap bentuk-bentuk kekerasan yang bisa membahayakan kebebasan.

"Ini momentum kuat bagi pemerintah untuk mewujudkan harapan-harapan masyarakat termasuk menjaga kebebasan dan memberikan perlindungan kepada semua lapisan," ujarnya mengakhiri pidatonya.

Konferensi yang diselenggarakan oleh Watch Indonesia! berlangsung di tiga kota yaitu Berlin, Hamburg dan Koln, ini juga akan memutar film Sanubari Jakarta karya Lola Amaria dkk. Beberapa pembicara lain yang ikut serta adalah Earenya Guerra (Watch Indonesia!), Dr. Theodor Rathgeber (Forum Human Right Berlin), Vika Kirchenbauer (Artis dan Filmmaker) dan Alex Flor. Selain Lola Amaria, pembicara dari Indonesia yang hadir adalah Dr. Dede Oetomo, akademisi sekaligus aktivis dan pendiri GaYa Nusantara di Surabaya.(Jul/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya