Ini Arah Ekonomi RI di Akhir 2014 versi Bank Mandiri

Bank Mandiri menetapkan beberapa asumsi tentang kondisi perekonomian Indonesia hingga akhir tahun ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 12 Des 2014, 17:48 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Bukit Tinggi - PT Bank Mandiri tbk (BMRI) menetapkan beberapa asumsi tentang kondisi perekonomian Indonesia hingga akhir  tahun ini.  Kondisi perekonomian di tahun ini antara lain banyak dipengaruhin kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) serta kondisi perekonomian global.

Asumsi ekonomi Indonesia ini disampaikan Head of Mandiri Institute Moekti P Soejachmoen di Bukit Tinggi, Jumat (12/12/2014). "Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi kondisi ekonomi di tahun ini, " jelasnya.

Dia menuturkan beberapa asumsi ekonomi di tahun  ini, pihaknya memprediksi besaran inflasi di akhir 2014 akan mencapai 7,5 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi diprediksi pada posisi 5,1 persen. Besarnya nilai inflasi dan pertumbuhan ekonomi ini imbas dari kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 di pertengahan November.

Dia mengungkapkan dari hitungan pihaknya inflasi otomatis akan bertambah bila harga BBM naik. Hitungannya, bila harga BBM naik 10 persen maka kenaikan inflasi mencapai 0,7 persen.

Sementara saat ini pemerintah menetapkan harga BBM naik hingga 30 persen atau sebesar Rp 2.000 per liter. Dengan kenaikan sebesar menyebabkan inflasi bisa melonjak 2,1 basis poin.

Adapun prediksi ekonomi di tahun ini terkait defisit neraca berjalan (current account defisit) diasumsikan pada posisi US$ 32 miliar. Kemudian nilai tukar rupiah diasumsikan pada posisi Rp 12.100  per dolar Amerika Serikat (AS).

"Sekarang jangan harap nilai tukar rupiah akan kembali ke posisi Rp 10 ribu atau Rp 9.000 per dolar," jelaa dia. (Nrm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya