Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla atau JK pun mendukung pelaksanaan munas rekonsiliasi, untuk menyelesaikan dualisme kepemimpinan di partai berlambang Pohon Beringin itu. Usulan itu datang dari elite Golkar Hajriyanto Y Thohari.
"Itu pilihan yang terbaik, rekonsiliasi, harus begitu," kata JK di Jakarta, Jumat (12/12/2014).
JK pun siap menjadi penengah kedua pihak yang sedang berseteru di Partai Golkar. Ia berharap kedua pihak berdamai.
"Saya sering bicara keduanya, bahwa ini harus ada islah, rekonsiliasi," tegas Wapres ke-7 RI itu.
Namun Sekretaris Fraksi Golkar di DPR Bambang Soesatyo, menolak menggelar munas rekonsiliasi tersebut. "Tidak dibutuhkan munas lagi," tegas Bambang baru-baru ini.
Sebab, kata Bambang, Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, pada November lalu dianggap sudah memenuhi prosedur, tata cara, dan legalitas sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau AD/ART.
Perpecahan di internal Partai Golkar memuncak saat terjadi dualisme kepemimpinan antara kubu Aburizal Bakrie atau Ical dan Agung Laksono. Ical terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum dalam Munas IX di Nusa Dua, Bali akhir November lalu. Sedangkan Agung Laksono terpilih menjadi ketua umum dalam Munas IX di Ancol, Jakarta pekan lalu. (Rmn/Yus)
Advertisement