SBY Kembali Ketum PD, Loyalis Anas Prediksi Perpecahan Partai

Ma'mun melihat SBY akan mengalah bila ada kader lain yang maju dalam pencalonan ketua umum

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 12 Des 2014, 20:28 WIB
(ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Wacana Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan diri kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat (PD) menuai kritik tajam. Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP), Ma'mun Murod al Barbasy mengatakan hal itu membuat para kader partai politik tidak bisa mengalami regenerasi.

"Jadi ini gejala kepartaian yang tidak bagus, bukannya mengalami pemudaan tetapi malah penuaan. Lihat saja Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar), Ical (Ketua Umum Golkar versi Munas Bali), Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN) juga bisa maju. Suryo Paloh (Ketua Umum NasDem) kemungkinan ada maju lagi, Gerindra pun juga, PDIP dengan Ibu Megawati sama saja, kalau SBY maju lagi sama saja semuanya jadi penuaan," ujar mantan sekretaris DPP PD era Anas Urbaningrum itu di Universitas UMJ, Jakarta, Jumat (12/12/2014).

Menurut dia, peluang PD seperti PPP dan Golkar yang terpecah dua setelah ada penolakan dari pendiri PD bisa dimungkinkan. "Kemungkinan itu ada (terpecah) apalagi ada tanda-tanda terpilih lagi. Kalau kadernya paling hanya dua pilihan diam atau hengkang jika pak SBY tampil lagi," jelas dia.

Meski demikian, Ma'mun melihat SBY akan mengalah bila ada kader lain yang maju dalam pencalonan ketua umum.

"Titik terlemahnya SBY itu bukan jiwa pertarung. Misalnya ada yang ingin melawan SBY ada dua kemungkinan terjadi pecah. Tapi SBY tidak ingin berisiko partai yang dibesarkannya hancur, karena itu dia akan mengalah," tandas Ma'mun Murod.

Meski demikian, dirinya belum melihat ada sosok berani yang melawan SBY seperti Anas Urbaningrum. "Belum ada yang seperti Anas. Anas kedua belum muncul. Kemarin Marzuki Alie sempat dorong-dorong (pada kader lain untuk maju) tapi belum terlihat," pungkas Ma'mun Murod. (Alv/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya