Kerugian Siswa Tanpa Kurikulum 2013

Kemenbud Dikdasmen mengaku kurikulum 2013 diperuntukkan untuk me‎nyiapkan generasi muda Indonesia yang punya karakter.

oleh Oscar Ferri diperbarui 13 Des 2014, 16:38 WIB
Ilustrasi Kurikulum 2013 (kuambil.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemenbud Dikdasmen) mengklaim siswa ke depannya akan merugi‎ tanpa mengikuti sistem pendidikan dengan Kurikulum 2013. Saat ini, kurikulum tersebut tengah berpolemik karena menuai kritik dari berbagai kalangan.

Kemenbud Dikdasmen mengaku, Kurikulum 2013 diperuntukkan untuk me‎nyiapkan generasi muda Indonesia yang punya karakter. Karenanya, dengan menghentikan sementara kurikulum 2013 sesuai kebijakan Menteri Anies Baswedan, masa transisi untuk menyiapkan desain persiapan generasi bangsa Indonesia akan memakan waktu lama.

"(Kerugiannya) desain menyiapkan generasi Indonesia yang berkarakter, yang tidak hafalan, akan lebih lama transisinya. Karena Kurikulum 2013 ini kan penekanannya pada pembentukan sikap. Maka rapatnya pun tidak menilai dengan angka, tapi deskripsi pola pembelajaran pada siswa," kata Juru Bicara Kemendikbud Ibnu Ahmad di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2014).

Selain itu, ada kerugian lain dari penghentian sementara Kurikulum 2013 ini. Salah satunya ialah mengenai buku. Karena secara implementasi, buku-buku Kurikulum 2013‎ diserahkan langsung ke siswa tanpa perlu membebani orang tua siswa.

"Kurikulum 3 secara implementatif bukunya diserahkan ke siswa. Tidak lagi orang tua siswa menanggung buku. Termasuk buku untuk guru. Tapi setelah dikembalikan ke Kurikulum 2006, orang tua siswa menanggung beban untuk menyediakan buku ‎buat siswa. Itu salah satu kerugian dalam hal implementatif," ucap Ibnu.

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan sebelumnya mengatakan telah memiliki susunan rencana pasca penghentian sementara Kurikulum 2013. Rencana ini dibuat guna mencegah kekacauan akibat pemberhentian kurikulum baru tersebut.

"Hasil evaluasi (Kurikulum 2013) akan kita diskusikan lalu kita akan menyusun petunjuk teknis untuk sekolah," ujar Anies di Jakarta, Sabtu 13 Desember 2014.

Petunjuk teknis akan menyangkut beberapa aspek. Termasuk di antaranya soal penulisan rapor, penggunaan buku, dan keberlanjutan proses belajar mengajar.

"Petunjuk teknisnya insya Allah pertengahan minggu depan sudah bisa diterima seluruh kepala dinas di seluruh Indonesia," ucap mantan peserta Konvensi Presiden Partai Demokrat ini. (Ali/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya