Liputan6.com, Jakarta - Penerapan Kurikulum 2013 terus menuai kritik. Mengenai hal itu, pendiri Rumah Perubahan, Rhenald Kasali menilai Kurikulum 2013 tidak sempurna karena sifatnya yang 'hitam-putih' seperti tercermin dalam dialog dan perbincangan di tengah masyarakat.
"(Kurikulum 2013) Ini perlu ada yang dikoreksi bahwa tak ada yang bagus dan sempurna. Tak bisa kurikulum yang baru dibangun, dihancurkan begitu saja. Investasi yang dibangun itu sunk cost (biaya tenggelam)," ujar Rhenald dalam diskusi di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2014).
Menurut Rhenald, Kurikulum 2013 memang harus dikoreksi secara bertahap. Karena, koreksi perlu dilakukan untuk memperbaiki kelemahan yang ada dalam Kurikulum 2013.
"Setiap kelemahan diperbaiki sehingga jadi kapal yang sempurna. Jadi jangan cepat menyalahkan," ucap dia.
Guru Besar Ilmu Manajeman Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu mengatakan, pembuatan kurikulum 2013 bukanlah hal yang dilakukan dengan terburu-buru. Mengingat, persiapannya sudah dilakukan sejak 2010.
"Kalau kurikulum dipersiapkan 2010 tapi dijalankan 2013, ini sudah lama. Terus, persiapannya juga amburadul. Ya inilah perubahan pada abad 21, tidak ada sempurna. Makanya (Kurikulum 2013) harus diperbaiki. Yang tidak koheren, diperbaiki," ujar Rhenald.
Pada Jumat 5 Desember 2014, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan memutuskan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013.
Mengenai kebijakan kementeriannya mencabut penerapannya di 208 ribu sekolah, Anies mengatakan, Kurikulum 2013 sebenarnya masih dalam tahap penyempurnaan. Menurut dia, penerapan Kurikulum 2013 terlalu buru-buru sehingga memicu terjadinya permasalahan di lapangan.
"Bayangkan, tanggal 14 Oktober 2014, seminggu sebelum pelantikan presiden baru, menteri mengeluarkan peraturan nomor 159, dan peraturan itu meminta agar dievaluasi kesesuaian antara ide dengan desain, antara desain dengan dokumen, antara dokumen dengan implementasi, jadi sisi konsepnya pun belum dievaluasi?, kok ini sudah diterapkan," papar Anies.
Sebagai jalan keluar, Anies mengatakan sekolah yang belum siap menerapkan Kurikulum 2013 akan kembali ke Kurikulum 2006 mulai semester genap nanti. (Ans/Sss)
Rhenald Kasali: Tak Sempurna, Kurikulum 2013 Perlu Dikoreksi
Menurut pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali, koreksi perlu dilakukan untuk memperbaiki kelemahan yang ada dalam Kurikulum 2013.
diperbarui 13 Des 2014, 16:33 WIBBelum tersedianya buku Kurikulum 2013 membuat sejumlah guru menempuh berbagai cara demi kelangsungan kegiatan belajar mengajar siswanya
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga, Bagaimana dengan Anda?
Inovasi Kejati NTT Lindungi Guru dari Kriminalisasi melalui Program Jaga Guru
Mencari Pemimpin Sumatera Barat yang Peduli Lingkungan
3 Pemain Manchester United yang Bakal Bersinar dengan Racikan 3-4-3 Ruben Amorim
Geger Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Puncak Gunung Es Beking Aparat?
Intip, Profil Paslon Pilgub Sulawesi Utara 2024 dan Partai Pengusungnya
Dampak Negatif Mie Instan pada Anak, Apa yang Harus Anda Ketahui
Kata Polisi soal Peluang Budi Arie Dipanggil Terkait Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
Cara Tepat Menurunkan Demam Anak dengan Kompres dan Perawatan Lainnya
7 Menu Lezat Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan dalam Seminggu
Ini Pemenang Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia versi World Travel Tech Awards 2024
Cara Efektif Mengatasi Diare pada Anak, Makanan yang Harus Ibu Berikan