Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan pribadi semakin hari terus mendominasi jalan raya Ibukota. Masyarakat Jakarta kurang berminat menggunakan angkutan umum sebagai alat transportasi mereka sehari-hari. Selain belum tersedianya angkutan massal yang nyaman, ketidakjelasan waktu sampai tempat tujuan juga bikin sebal.
Demikian hal itu disampaikan Sosiolog dari Universitas Gajah Mada (UGM) Sunyoto Usman saat acara diskusi dengan tema 'Sistem Transportasi Perkotaan' di Gedung Joang Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2014).
"Persoalannya itu dari tempat kerja ke tujuannya itu kapan akan sampai? Karena kepastiannya rendah itu, maka masyarakat mengabaikan harga dan keselamatan," ujar Sunyoto Usman.
Sunyoto mencontohkan, di setiap negara maju, khususnya Eropa, masyarakatnya dapat mengetahui secara detail mengenai waktu perjalanan sebuah angkutan umum sampai tujuan.
"Di banyak negara maju ada kepastian menit sampai detiknya kereta bisa diprediksi kapan datang. Di sini jauh dari itu," kata dia.
Untuk itu, selain meminta pemerintah untuk segera memperbaiki sistem transportasi Tanah Air, Sunyoto juga berharap masyarakat dapat memiliki kesadaraan bahwa keselamatan menggunakan transportasi umum lebih baik ketimbang kendaraan pribadi dalam hal ini sepeda motor.
"Pengetahuan dan kesadaran itu ada, tetapi masalahnya mereka sulit mentransfer kesadaran itu kepada tindakan," pungkas Sunyoto.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan, salah satu penyebab masyarakat kurang berminat menggunakan transportasi umum lantaran kendaraan pribadi masih dianggap sebagai alat transportasi yang paling nyaman.
"Orang-orang kenapa nggak mau ke angkutan umum? Karena tidak ada yang bisa mengalahkan kenyamanan kendaraan pribadi. Naik motor itu lebih murah dan lebih cepat, risiko nyawa juga orang pilih itu," ujar Ahok saat menjadi pembicara pada acara diskusi dengan tema 'Sistem Transportasi Perkotaan' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2014).
Selain kurangnya ketersedian tranportasi umum dalam hal ini, bus, Ahok juga tidak membantah bahwa salah satu penyebab ketidaknyamanan transportasi umum ini juga lantaran terdapat sejumlah pihak yang masih berani 'bermain' dalam setiap program pemerintah. (Ali/Sss)
Hal Ini yang Bikin Sebal Naik Angkutan Umum
Selain belum tersedianya angkutan massal yang nyaman, kurangnya minat masyarakat ini juga karena ketidakjelasan waktu sampai tempat tujuan.
diperbarui 13 Des 2014, 17:03 WIBPetugas memeriksa KIR Mikrolet dalam razia yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Mobil yang ditilang akan ditahan selama 14 hari baru bisa diambil kembali (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pengawasan AI Akan Diterapkan Kemkomdigi, Tekankan Sisi Tanggung Jawab Pengguna
Viral Fogvid-24, Teori Konspirasi di AS yang Klaim Kabut Adalah Senjata Kimia
Layani Cold Storage, Pelindo Solusi Logistik Kantongi Sertifikasi Halal
Apple Gulirkan iOS 18.2.1, Bawa Perbaikan Bug untuk Pengguna iPhone
Jika Masalah Universitas Bandung Berlarut, Mungkinkah Kampus Ditutup?
PSSI Tanggapi Kemarahan Putra Shin Tae-yong usai Ayahnya Dipecat dari Timnas Indonesia
Tulisan di Kaus Omara Esteghlal Saat Liburan Bareng Prilly Latuconsina Disorot, Go Public Pacaran?
PDIP Hormati Penggeledahan Rumah Sekjen Hasto Kristiyanto oleh KPK
VIDEO: Jimmy Carter Dimakamkan dengan Upacara Kenegaraan di Washington
9 Makanan Khas Banjarnegara, Kuliner Legendaris yang Menggoda Selera
Park Gyu Young Diduga Tak Sengaja Upload Spoiler Squid Game 3, Ini Kata Agensi
Apa Itu Jobdesk: Panduan Lengkap Memahami Deskripsi Pekerjaan