Liputan6.com, Jakarta - Bencana tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah yang menghilangkan nyawa puluhan warga mengisi akhir tahun 2014 dengan duka. Presiden Jokowi pun bertolak ke lokasi bencana hari ini.
Presiden ke-7 itu mengatakan, yang terpenting saat ini adalah proses evakuasi korban. Sebab, lokasi bencana di dusun Jemblungan, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara medannya cukup sulit dijangkau.
"Yang paling penting kecepatan evakuasi," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (14/12/2014).
Palang Merah Indonesia (PMI) memang sudah menurunkan sejumlah relawan untuk membantu proses evakuasi. Hanya saja, menurut ayah 3 anak itu, proses evakuasi harus diperkuat lagi agar korban-korban yang masih hilang bisa segera ditemukan.
Hingga kini sudah ada 20 korban tewas dan 88 lainnya masih dinyatakan hilang. "Sampai pagi tadi saya baru dapat laporan 20 orang (korban)," ucap Jokowi.
Tetapi bukan berarti bantuan logistik kepada korban yang selamat dan sekarang berada di pengungsian tak penting. Jokowi memastikan berbagai bantuan logistik telah disalurkan.
"Kalau untuk bantuan nggak masalah. Kita ini baru akan ke lapangan, setelah ke lapangan baru ngerti. Ke lapangannya seperti apa, apa yang perlu ditambahkan alat beratnya," tutur Jokowi.
Sekitar pukul 07.00 WIB, Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan Ibu Negara Iriana dengan pakaian senada bertolak ke Banjarnegara menggunakan pesawat jenis Cessna CN-295 berkapasitas 28 orang. Dalam kunjungan kerja ini, Jokowi hanya Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Sedangkan menteri terkait telah lebih dulu berada di lokasi longsor.
Sementara itu, pencarian dan penyelamatan korban longsor Banjarnegara terus dilakukan oleh tim gabungan. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, hingga Minggu ini, jumlah korban tewas mencapai 20 orang. Sementara 11 lainnya luka berat, 4 luka ringan, dan 88 orang masih dalam pencarian.
Advertisement
Sutopo mengatakan, dari 20 orang tewas, 16 sudah teridentifikasi dan 4 lainnya belum dapat diidentifikasi. Korban tewas, kata dia, tidak semuanya warga Kecamatan Karangkobar. Tetapi juga ada 5 orang warga Kecamatan Pejawaran.
"Total pengungsi ada 577 jiwa yang tersebar di 10 titik. Pengungsi ini berasal dari warga Dusun Jemblung (200 jiwa) dan warga dari dusun/desa di sekitarnya (377 jiwa)," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya yang Liputan6.com terima.
"Pengungsi (longsor Banjarnegara) memerlukan bantuan permakanan, selimut, sanitasi, obat-obatan, pakaian, dan pakaian anak-anak," imbuh dia. (Mut)