Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengkritisi pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Beberapa terakhir ada tren memajang foto mendapatkan WTP, seolah WTP adalah hadiah tertinggi, secara performa betul," kata Sudirman, seperti yang dikutip Minggu (14/12/2014).
Sudirman mengakui, untuk mendapatkan opini WTP, laporan keuangan sebuah instansi harus terhindar dari kesalahan fatal dan penyimpangan.
"Kalau ada permasalahan tidak cukup berat dikasih WTP (wajar dengan pengecualian, kalau diyakini auditor nggak beres dikasih opini tidak wajar. Kalau auditor tidak bisa lihat apapun saking gelapnya artinya disclaimer auditor menolak memberikan pendapat," paparnya.
Sudirman yang juga pernah menjadi auditor mengungkapkan, saat ini opini tersebut bisa diragukan. Lantaran dengan dimasukinya lembaga negara urusan mengaudit tersebut oleh politisi muncul dugaan opini WTP bisa dijual belikan.
"Belakangan ini ada tren dipajang pejabat BPK iklan segala macam. Maaf BPK kita dimasuki politisi, peran profesional adjustment dimainkan politik akhirnya sering terjadi jual beli opini," pungkas Menteri ESDM Sudirman Said. (Pew/Ahm)
Advertisement