Liputan6.com, Washington - Senat Amerika Serikat (AS) telah menyetujui anggaran belanja sebesar US$ 1,1 triliun yang diajukan pemerintahan Barack Obama untuk menghindari kembali ancaman shutdown pemerintah.
Hasil suara voting sekitar 56-40 untuk pihak yang menyetujui permintaan anggaran. Senat mengirimkan hasilnya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk menandatanganinya menjadi Undang-undang sebelum masa jatuh tempo pada Rabu tengah malam.
Advertisement
Tagihan ini merupakan perjuangan keras dan panjang di Senat dan DPR. Hal ini ditandai dengan perselisihan pahit atas perubahan peratuan perbankan dan imigrasi. Demikian mengutip dari laman Reuters, Minggu (14/12/2014).
Partai Republik menguasai House of Representative maupun senat. Saat ini partai Republik menolak rencana imigrasi Obama sehingga menunda anggaran belanja.
Dengan penerimaan anggaran belanja, ini merupakan penutupan bab terakhir dalam pertempuran empat tahun antara partai Demokrat dan Republik di senat selama era defisit anggaran yang besar.
Anggaran belanja yang diajukan pemerintah mengalami peningkatan untuk pendanaan perang yang mencapai US$ 64 miliar. Selain itu, prioritas lainnya untuk membantu mengatasi virus Ebola mencapai US$ 5,5 miliar. Di sisi lain pemerintahan AS juga melakukan penghematan belanja untuk internal revenue service.
Adapun ancaman shutdown ini mengingatkan kejadian tersebut pada Oktober 2013. Operasional sejumlah kantor pemerintah sempat berhenti selama 16 hari. (Ahm/)