Liputan6.com, Jakarta - 30 Orang meninggal dunia dan 69 lainnya diperkirakan masih tertimbun tanah longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Meski begitu, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyatakan, longsor Banjarnegara tidak termasuk kategori bencana nasional.
"Ya itu ada standarnya, ada aturannya itu," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (15/12/2014).
Namun, dia menegaskan, tak ada beda dalam penanganan antara bencana nasional dengan yang tidak. "Ya bencana nasional sama bencana biasa sama saja treatment-nya, tidak ada bedanya sama sekali sebenarnya. Tidak ada ukurannya bencana nasional, semuanya juga akan dibantu," ujar dia.
Masalah Ekologi
Advertisement
JK mengaku merasa prihatin dan sedih dengan bencana tersebut. Apalagi puluhan nyawa sudah menjadi korban. Menurut pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu, faktor ekologi merupakan penyebabnya.
"Ya tentu kita prihatin dan bersedih tentang jatuhnya korban yang banyak, kemarin Presiden juga sudah ke sana untuk melihat langsung. Ini bermacam-macam masalah ekologi yang sudah harus diperbaiki, itu kan karena tanamanya tipis," tutur JK.
JK juga memastikan, pemerintah akan bertindak secara cepat dan tepat waktu, untuk membantu para korban bencana. "Iya pasti dilaksankan sesuai dengan biasanya, ini kan kita bukan satu kali menghadapi bencana," tandas JK.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah menjelaskan, pencarian akan dilanjutkan pada Senin 15 Desember 2014 ini dan akan terus dilakukan hingga didapat korban yang diperkirakan masih tertimbun.
Ada sekitar 2.000 relawan baik dari TNI/Polri, SAR, BPBD, dan Basarnas yang bahu-membahu terlibat dalam pencarian korban bencana longsor Banjarnegara ini. (Ndy/Mut)
Baca Juga