Hacker Sony Pictures Ungkap Siapa Musuh Besar Google

Hollywood sedang menggelar proyek rahasia untuk menghentikan dominasi sebuah perusahaan internet yang diberi kode nama (sandi): 'Goliath'.

oleh Adhi Maulana diperbarui 16 Des 2014, 09:20 WIB
Hollywood sedang menggelar proyek rahasia untuk menghentikan dominasi sebuah perusahaan internet yang diberi kode nama (sandi): 'Goliath'.

Liputan6.com, Jakarta - Serangan  terhadap Sony Pictures mencatatkan nilai kerugian yang sangat besar. Secara finansial, diperkirakan studio dan distributor film yang berbasis di Los Angeles itu hingga kini sudah merugi hingga US$ 100 juta.

Di samping finansial, berbagai data rahasia milik Sony Pictures pun sudah terlanjur dibocorkan dan menjadi konsumsi publik. Salah satu yang terparah adalah diretasnya 3.800 email milik seluruh karyawan Sony Pictures yang kini beredar luas di internet.   

Bocoran data-data di dalam ribuan email itu tentunya mengungkap banyak fakta penting terkait rahasia perusahaan. Bahkan rahasia dunia perfilman, khususnya industri film Hollywood. 

Dilansir laman Business Insider, dalam beberapa email yang dibocorkan ditemukan sejumlah data pertukaran email antara Sony Pictures dan Motion Picture Association of America (MPAA), asosiasi industri perfilman di AS.

Menariknya dalam email-email tersebut disebutkan bahwa para pelaku industri film Hollywood sedang menggelar proyek rahasia untuk menghentikan dominasi sebuah perusahaan internet yang diberi kode nama (sandi): 'Goliath'.

Tentunya kode nama 'Goliath' diidentifikasikan oleh banyak pengamat sebagai Google. Ya, Google adalah perusahaan raksasa internet yang kehadirannya sangat berpengaruh bagi berbagai lini bisnis.


Hollywood Jegal Google

8 Artis Hollywood yang memakai nama palsu saat memesan kamar hotel. (sumber: Radar Online)

Eksistensi proyek 'penjegalan' dominasi Google ini ditemukan pada salah satu email milik pengacara MPAA, Steven Fabrizio. Di dalamnya disebutkan bahwa 'Goliath' alias Google dapat bertindak sebagai 'musuh besar' Hollywood karena berpotensi memfasilitasi pembajakan film dan penyebarannya.

Di sisi lain, Google juga dapat bertindak sebagai kunci pemberantasan pembajakan film. Namun yang menjadi masalah adalah, MPAA tidak memiliki kendali atas Google.

Konflik kepentingan antara industri perfilman dan Google memang sudah berlangsung cukup lama. Hollywood sudah sejak lama memprotes kebijakan Google yang tidak memblokir hasil pencarian konten film bajakan di mesin pencari mereka. MPAA bahkan sudah melayangkan protes ini langsung pada Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama.

Namun hingga kini disebutkan belum ada tindakan nyata dari pemerintah AS. Salah seorang petinggi MPAA malah sempat mengeluarkan pernyataan keras yang mengatakan: 'Obama takut pada Google'. (dhi/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya