Peracik Bom dan Bendahara Teroris Santoso Diringkus di Poso

Kedua terduga anak buah pimpinan teroris Santoso, diamankan di tempat dan waktu berbeda.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 15 Des 2014, 17:27 WIB
TNI dan Densus Antiteror 88 menyisir wilayah di Poso

Liputan6.com, Jakarta - Tim Detasemen Khusus Anti-Teror Polri atau Tim Densus 88 mengamankan 2 orang terduga teroris. Kedua terduga teroris itu adalah AW alias Yono Adem (28) dan FM alias Farid Tinombo.

Keduanya teridentifikasi masuk dalam jaringan atau anak buah dari Santoso. Keduanya diamankan di tempat dan waktu berbeda. Santoso sendiri diduga merupakan pimpinan teroris paling dicari Polri di wilayah Indonesia Timur.  

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, Yono Adem ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu 10 Desember 2014. Sedangkan Yono ditangkap di perempatan antara Jalan Kalimantan dan Jalan Pulau Seram, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sekitar pukul 6.20 WITA.

Yono diduga berperan sebagai bendahara atau penyuplai logistik kelompok Santoso di daerah-daerah pegunungan. Dia yang juga sudah lama masuk daftar pencarian orang atau DPO Densus 88 dan diduga terlibat atau mengetahui rangkaian peristiwa bom Poso beberapa tahun lalu.

"Karena (bom) dirakitnya di rumah yang bersangkutan," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/12/2014).

Menurut Agus, perburuan Densus 88 kembali membuahkan hasil keesokan harinya yaitu Kamis 11 Desember 2014. Sekitar pukul 6.20 Wita, FM alias Farid Tinombo ditangkap di Jalan Trans Sulawesi Tinombo, Kabupaten Parigi Maoutong, Sulawesi Tengah.

FM saat itu, lanjut Agus, hendak menuju sebuah pasar. FM diduga berperan bersama Yono aktif dalam pelatihan militer yang digelar kelompok Santoso.

Selain itu, kata Agus, FM juga diduga menerima hasil pencurian kendaraan bermotor dalam rangka pengumpulan dana atau fa'i di daerah Kanyamanya, Poso. Ternyata keterlibatan FM tak sampai di situ. Densus mengendus FM diduga ikut meracik bom cair bersama Yono.

Menurut Agus, FM juga diduga ikut dalam pelemparan bom ke anggota polisi saat penangkapan Yasin dan Kholid di Kanyamanya, Poso beberapa waktu lalu.

"Saat itu yang mengajarkan (bom) adalah almarhum Arif. Terkait bom cair beberapa waktu lalu. Masih dilakukan pendalaman terhadap keduanya (Yono dan FM)," tutup Agus.

Pada 12 Desember 2014 lalu, Densus 88 juga mengamankan terduga teroris berinisial FL di Desa Dusunan, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya