Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono, membahas masalah mafia dan judi sepakbola. Menurut dia, persoalan ini sangat sulit karena ada beberapa bagian yang tidak bisa tersentuh PSSI.
Pria yang akrab disapa Jokdri ini menilai seharusnya ada tim khusus untuk memproses itu semua. Namun, sebetulnya mulai dari pengurus sampai Komite PSSI telah menandatangani pakta integritas perang terhadap mafia serta judi bola. Selain itu, induk sepak bola Indonesia ini, juga telah membentuk badan integritas dan menggandeng interpol untuk mengusut kasus ini.
Advertisement
"Karena ada wilayah yang tidak bisa tersentuh PSSI, mafia sepakbola seperti ada di luar sistem kita," kata Joko Driyono di Jakarta, Senin (15/12/2014).
Sebelumnya, PSSI telah meminta Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, agar mau menjadi ketua departemen integritas PSSI. Namun, sampai sekarang pihak pihak kepolisian belum memberikan keputusan untuk memperbolehkan atau tidaknya ia menjabat.
"Masih dalam pembahasan dengan beliau. Dalam spirit itu, kami berdiskusi dengan tokoh-tokoh di negeri ini termasuk kepolisian. Itu (penunjukan Boy Rafli) masih dalam proses persetujuan oleh Kapolri, untuk menjabat di departemen integritas kita," imbuhnya.
Dengan nada bercanda Djokdri mengatakan kalau Boy tak bisa menjabat posisi itu, ia siap mengisinya. "Kalau tidak bisa akan disiapkan Brigjen Joko Driyono," katanya seraya tertawa.