Arah Demokrat 5 Tahun ke Depan Menurut Marzuki Alie

Liputan6.com, Jakarta - Arah Partai Demokrat dalam beberapa tahun mendatang belum diketahui pasti, apakah tetap berada di posisi netral, tak memihak Koalisi pemerintahan atau Koalisi Merah Putih, atau berubah haluan. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan hal itu tergantung ketua umum yang baru.

"Tergantung pimpinan partai baru, ke mana arah Demokrat. Walaupun arah ditentukan dalam kongres tapi sikap pempimpin sangat dibutuhkan," kata Marzuki di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).

Namun demikian, dia yakin partai berlambang mercy itu akan berbicara banyak pada 5 tahun ke depan. Terlebih, kader-kader akan dilatih dengan baik sehingga melahirkan pemimpin-pemimpin yang terbaik, bukan instan.

"Saya yakin 5 tahun akan lahir pemimpin banyak dari kabupaten ke pusat. Jangan kader instan, orang baru masuk tapi langsung difigurkan. Akhirnya apa yang terjadi, kita yang dirugikan," ujar dia.

Saat ini, Partai Demokrat memang masih di bawah komando SBY. Sosok SBY juga masih dijagokan untuk memimpin kembali partai biru ini.

"Kalau masih inginkan Pak SBY, itu kan proses demokratis. Yang paling penting dukungan itu diberikan secara tulus. Kalau nggak tulus, partainya nggak akan berkah. Asal itu tulus aklamasi nggak ada masalah. Karena itulah suara pemilih kita lihat saja nanti bersama-sama urus partai," ungkap dia.

Mantan Ketua DPR ini mengatakan, partai sejatinya harus memberikan manfaat untuk bangsa. Pemimpin-pemimpin negara seharusnya lahir dari partai politik. Jika partai tidak melakukan itu tentu akan hanya jadi penggembira saja.

"Bukan cuma lahirkan seorang presiden. Partai itu kan seluruh indonesia, bagaimana kita mampu ciptakan pemimpin dari daerah sampai pusat. Jangan cuma pusat aja. Di era otonomi, daerah dibutuhkan juga," tandas Marzuki.

Pemilihan Ketum baru Demokrat akan digelar pada kongres partai yang digelar pada 2015 mendatang. Sejauh ini, ada sejumlah nama yang muncul sebagai calon ketum, yakni SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Marzuki Alie, dan Gede Pasek Suardika. (Riz)