Liputan6.com, Jakarta - Survei kerap dijadikan acuan dalam menjelang pemilihan ketua umum partai. Namun menurut Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Marzuki Alie, jajak pendapat seperti itu tak bisa menjadi patokan. Baginya, pemimpin partai dipilih berdasarkan kompetensi, bukan opini publik.
"Membangun partai perlu waktu panjang. Menjadi ketua umum itu yang paling dipentingkan kompetensi. Bukan opini publik," ujar Marzuki usai menghadiri Survei Cyrus Network di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/12/2014).
Survei Cyrus Network yang baru saja dirilis merupakan hasil opini publik terkait figur ketua umum 4 partai politik lalu dikolaborasikan dengan kepantasan figur itu memimpin partai di periode berikutnya.
Hasil jajak pendapat di Partai Demokrat, nama Susilo Bambang Yudhoyono menempati urutan pertama dengan persentase 37,7%, disusul Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas 20,8% dan Marzuki Alie 14%. Tapi jika SBY tidak maju, Ibas meraih 33,8% sedangkan Marzuki 22,7 persen, disusul Soekarwo (17,1 persen), Sys NS (3,8 persen), Saan Mustopa (2,6 persen), lainnya (2,8 persen). Namun demikian, Marzuki sekali lagi menegaskan dirinya tidak setuju dengan survei seperti itu.
"Saya tidak sepakat tentang survei. Ketua umum itu yang penting dia mampu nggak mengkonsolidasikan partai sampai bawah. Kerja poilitik, mencari tokoh, figur karena ini yang meningkatkan suara partai," tambah dia
Mantan Ketua DPR RI itu menilai, berdasarkan kajian yang telah dilakukan menunjukkan rakyat lebih memilih sosok dalam pemilu. Hal itu pernah terjadi di Demokrat. Meski kala itu bukan ketua umum, SBY berhasil menang Pilpres 2004. Ketum Demokrat saat itu dijabat Subur Budhisantoso.
Untuk itu, menurut Marzuki, seharusnya, fungsi ketua umum dalam partai bukan untuk menjadi calon presiden. Ketua umum partai harus mengelola kader sehingga menjadikan mereka para pemimpin-pemimpin terbaik bangsa.
"Saya ingin sampaikan, kita lihat peran partai ini apa. Kita bukan cari pemimpin Indonesia, tapi menyiapkan orang-orang jadi pemimpin. Karena itu kita saja semua kembalikan posisi partai. Jangan ada lagi ketua umum mau jadi presiden. Akhirnya apa, kerjanya sendiri dan untuk kampanye sendiri bukan membangun bangsa dan membangun kader menjadi pemimpin," tandas Marzuki Alie.
Marzuki Alie: Jangan Ada Lagi Ketum Partai Jadi Presiden
Menurut Marzuki, seharusnya, fungsi ketua umum dalam partai bukan untuk menjadi calon presiden.
diperbarui 16 Des 2014, 05:00 WIBKetua DPR, Marzuki Alie menyempatkan waktu untuk diwawancara wartawan di sela-sela rehat acara temu kader (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Shin Tae-yong Siaga Hadapi Arab Saudi dengan Sentuhan Baru Herve Renard
Cara Membuat IMB Online: Panduan Lengkap dan Mudah
Jelang Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Nathan Tjoe-A-On Ajak Pacar ke Panti Asuhan
Cimory Dairyland Gowa Diresmikan, Berapa Harga Tiket Masuknya?
6 Fakta Isa Zega Transgender Umroh Pakai Hijab, Dikecam Nistakan Agama
Jadwal dan Link Live Streaming Pegadaian Liga 2 2024/2025 Matchweek 12 di Vidio
Jadwal dan Link Siaran Langsung NBA Season 2024/2025 Week 5 Di Vidio
Jadwal dan Link Live Streaming WCQ 2026 Zona CONMEBOL Matchweek 12 di Vidio
Won Bin Sudah 14 Tahun Menghilang, Sahabatnya Ungkap Kabar Terkini Sang Aktor
Didukung Momentum Pilpres AS, Arus Masuk Kripto Naik Rp 34,7 Triliun
Saksikan Mega Series Magic 5 Season 3, di Indosiar, Selasa 19 November 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Jangan Lewatkan Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Arab Saudi di RCTI Malam Ini, Siapkan Camilan dan Kopi