Korban Tewas Longsor Banjarnegara Jadi 56 Orang, 52 Masih Hilang

Masa tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah telah ditetapkan sejak 8-21 Desember 2014.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Des 2014, 08:36 WIB
TNI menerjunkan 1.353 personel, pencarian korban longsor Banjarnegara hari ini. Sedangkan relawan berjumlah mencapai 2.000 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah kini mencapai 56 orang. Sementara 52 warga lainnya masih belum ditemukan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, hingga Selasa (16/12/2014) pukul 07.15 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 56 orang, terdiri dari 38 laki-laki dan 18 perempuan. Sebanyak 10 adalah anak-anak dan 46 orang dewasa. Sebanyak 6 jenazah belum dapat diidentifikasi. 52 orang masih belum ditemukan hingga saat ini.
 
Dari 17 jenazah korban yang ditemukan pada Senin 15 Desember 2014, 4 jenazah ditemukan di dekat Jalan Raya Banjarnegara-Pekalongan yang tertimbun longsor, sedangkan yang lainnya ditemukan di sektor II atau di bagian bawah tempat 35 rumah yang tertimbun longsor.

Bupati Banjarnegara menegaskan, masa tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah telah ditetapkan sejak 8-21 Desember 2014. Artinya sebelum kejadian longsor di Dusun Jemblung pun, Pemda Banjarnegara sudah dalam masa darurat karena ada kejadian longsor di Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Pejawaran, dan Kecamatan Sigaluh.

Dengan adanya longsor yang lebih besar di Desa Jemblung, maka konsentrasi penangan darurat dialihkan di kawasan tersebut.
 
Kepala BNPB Syamsul Maarif, telah memerintahkan Dandim Banjanegara untuk mendata kembali warga di luar Dusun Jemblung yang hilang untuk memastikan adanya korban yang berasal dari luar Dusun Jemblung. Sebab berdasarkan informasi warga saat bersamaan longsor ada kendaraan yang sedang melintas. Pendataan masih dilakukan.
 
Jumlah pengungsi hingga saat ini ada 1.145 jiwa tersebar di 10 titik. Kementerian Sosial bersama BPBD dan relawan telah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan dasar pengungsi. Kementerian PU Pera mengerahkan 15 alat berat untuk membuka jalan yang tertimbun longsor.

Sementara itu, sekitar 300 meter jalan tertimbun longsor hingga ketebalan 2-3 meter. Tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, dunia usaha, relawan, dan masyarakat hingga saat ini bahu membahu melakukan penanganan darurat. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya