Liputan6.com, Jakarta - Pieter Huistra merupakan Direktur Teknik (Dirtek) timnas Indonesia yang ditunjuk oleh PSSI pada 20 November 2014. Posisi yang ditempati pria asal Belanda itu adalah merupakan hal yang baru untuk sepak bola di Indonesia. Sebelumnya PSSI belum pernah mempunyai seorang dirtek.
Huistra dilahirkan di Goenga Friesland 18 Januari 1967, dan memiliki nama lengkap Pieter Egge Huistra. Ia menempati posisi dirtek timnas usai menyisihkan enam nama yang direkomendasikan oleh FIFA kepada PSSI.
Mengawali karir sebagai pemain sepak bola di klub Drachtster Boys, disana Huistra mengasah permainannya sebagai pemain sayap, dan ia baru memulai karir profesional di Groningen pada 5 September 1984.
Memperkuat Gronigen selama tiga musim lalu ia pinjamkan ke BV Veendam. Ia berseragam Veendam selama satu musim, kemudian pindah ke FC Twente di tahun 1987. Akibat penampilan ciamiknya saat membela Twente pria 47 tahun itu dipanggil untuk mengikuti seleksi Piala Dunia oleh timnas Belanda.
Lanjut ke halaman berikutnya----->
Advertisement
Gagal ke Piala Dunia
Namun, impiannya sirna untuk membela negaranya diajang sepak bola terbesar di dunia, karena cedera yang menimpanya, sehingga ia tidak lolos seleksi. Setelah lama berkarir di negaranya, Huistra memilih pindah ke Skotlandia untuk memperkuat klub Glasgow Rangers 1990 sampai 1995.
Disana ia mencetak 22 gol dari 125 kali pertandingannya. Pieter kemudian memilih klub Jepang Sanfrecce Hiroshima, sebelum ia kembali klub awalnya, Groningen tahun 1997. Walaupun sudah memperkuat beberapa tim, namun karir Huistra di timnas tidak bersinar. Ia baru delapan kali mengenakan seragam Oranje dan belum mencetak gol sama sekali.
Huistra memulai karier sebagai pelatih di tahun 2001 sebagai pelatih kepala Jong Groningen. Kemudian pada tahun 2005 ia ditunjuk sebagai Asisten Pelatih membantu Aad De Mos di klub Vitesse. Lalu tahun 2009 sempat pula menjadi Asisten Pelatih Ajax menggantikan Rob Witschge, sekaligus sebagai pelatih kepala Jong Ajax.
Di klub Belanda itu, ia sempat berkolaborasi dengan Marco van Basten. Dia juga berpengalaman sebagai Manager Pelatih pada tahun 2010-2012 untuk klub Eredivise Groningen dan tahun 2012-2013 klub De Graafschaf.
Baca Juga:
Bisakah City Lewati Hadangan Barcelona di 16 Besar?
8 Fakta Menarik Babak 16 Besar Liga Champions
Van Persie Bicara Gol Kontroversial Mata ke Gawang Liverpool
Advertisement