Liputan6.com, Jakarta Jumlah pasangan yang mengalami gangguan kesuburan di Indonesia masih cukup tinggi. Data Biro Pusat Statistik 2008 mencatat, 10 persen dari 40 juta pasangan usia subur mengalaminya. Artinya, 4 juta pasangan kurang beruntung dalam hal perolehan anak.
"5 persen atau 200 ribu pasangan dibantu dengan bayi tabung. Karena program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasangan suami istri yang mengalami gangguan kesuburan, dan ingin memiliki keturunan tersebut," kata Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K)
Penjelasan ini disampaikan Konsultan Fertility FKUI-RSCM sekaligus anggota tim IA-RC (Reproductive Clinic) dan IA-IVF (In Vitro Fertilization) Daya Medika dalam diskusi 'Mengatasi Masalah Gangguan Kesuburan Dengan Pilihan Cerdas: Not Simple, But Smart IVF' di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Selasa (16/12/2014)
Meski begitu, masih banyak dari pasangan suami istri yang tidak ingin mengikuti program bayi tabung. Alasannya pun beragam, mulai dari akses yang sangat minim dan biaya pelayanan yang dikenal sangat mahal.
"Untuk akses bayi tabung, memang jumlah klinik bayi tabung di Indonesia masih sedikit, hanya ada 27 klinik, dan hanya ada di 9 Provinsi. Dan sebagian besar berada di Pulau Jawa," kata Budi.
"Sedangkan di luar Pulau Jawa, adanya hanya di Medan, Padang, dan Bali," kata Budi menambahkan.
Maka itu, tak heran bila banyak masyarakat yang tersebar di Jambi, Riau, dan sejumlah provinsi lainnya yang 'melarikan diri' ke Singapura atau Malaysia.
Dalam pengembangannya, Indonesia pun tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam. "Di Indonesia baru mengerjakan 5.000 bayi tabung, sedangkan di Singapura telah mengerjakan 6.000, Malaysia sudah mengerjakan 8.000, dan Vietnam yang belajar di Indonesia telah mengerjakan 15.000 bayi tabung," kata dia menerangkan.
Lebih lanjut Budi, mengatakan, untuk mengenai biaya, saat ini sudah ada klinik yang melayani proses bayi tabung dengan harga yang sangat murah, hanya Rp. 30 juta.
"Hadirnya suatu program yang canggih (sophisticated), modern, terjangkau, reproductif, teknologi tinggi atau SMART IVF diharapkan akan dapat membantu mereka yang membutuhkan," kata Budi menjelaskan.
200 Ribu Pasangan Dapatkan Anak dari Bayi Tabung
Jumlah pasangan yang mengalami gangguan kesuburan di Indonesia masih cukup tinggi.
diperbarui 16 Des 2014, 12:30 WIBMeski program bayi tabung banyak dipilih pasangan yang kesulitan hamil karena berbagai hal, program ini tak sepenuhnya aman.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Debat Perdana Pilkada Jakarta Digelar Malam Ini, Intip Persiapan 3 Kandidatnya
Ramalan Kakek ketika Gus Baha Masih Bayi yang jadi Kenyataan, Ini Kisahnya
Piala Suhandinata 2024: Indonesia Juara, Isyana/Rinjani Dapat Acungan Jempol
Tetap Awet Muda, 5 Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan di Sekitar Rumah
Joe Biden Sebut Israel Belum Putuskan Respons Pembalasan Serangan Ratusan Rudal Iran
Underpass Sholis Bogor Terendam Banjir Selama 5 Jam, Lalu Lintas Sempat Lumpuh Total
Sangarnya Nissan Skyline R34 Super Silhouette Racikan Liberty Walk
Indofood Buka Lowongan Kerja, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!
2 Pulau Indonesia Masuk Daftar Pulau Terbaik di Asia Versi Conde Nast Traveler Readers Choice Awards 2024
Ngopi Sambil Wisata Edukasi Bersejarah, Yuk Sambangi Cafe Museum Banyuwangi
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Jepang 2024, Minggu 6 Oktober di Vidio: Mencari Penguasa Motegi
Tampil Dominan, Real Madrid Bungkam Villarreal Dua Gol Tanpa Balas