Sejumlah orang berdiri di balik pembatas tumpukan bunga di dekat Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)
Seorang wanita bereaksi usai meletakkan bunga sebagai penghormatan bagi korban penyanderaan di Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). Tiga orang tewas dan empat terluka dalam penyanderaan yang terjadi selama lebih dari 16 jam. (REUTERS/Jason Reed)
Sejumlah kaum muslim berdoa di dekat tumpukan karangan bunga untuk menghormati korban tewas dalam penyanderaan yang terjadi di Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)
Sebuah buket diletakkan di sekitar Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). Tiga orang tewas dan empat terluka dalam penyanderaan yang terjadi selama lebih dari 16 jam di Kafe Lindt. (REUTERS/Jason Reed)
Aparat kepolisian setempat masih menutup jalan Sydney's Phillip menyusul terjadinya penyanderaan di Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)
Aparat kepolisian setempat masih menutup jalan di dekat lokasi pengepungan di Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). Polisi berhasil membebaskan sejumlah sandera yang ditahan di Kafe Lindt. (REUTERS/Jason Reed)
Kepolisian New South Wales melakukan olah TKP di sekitar lokasi penyanderaan di Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). Tiga orang tewas dan empat terluka dalam penyanderaan yang terjadi selama lebih dari 16 jam di Kafe Lindt. (REUTERS/Jason Reed)
Liputan6.com, Jakarta Sejumlah orang berdiri di balik pembatas tumpukan bunga di dekat Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)