Liputan6.com, Jakarta - Masalah perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga kerap menjadi pokok perseteruan, terutama dengan Malaysia. Tak jarang, konflik yang terjadi berawal dari pergeseran patok secara sepihak yang dilakukan negara lain.
Hal ini menjadi perhatian Kementerian Pertahanan dan menjadi prioritas untuk diminimalisir pada 2015. Untuk itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku akan menggunakan pesawat tanpa awak (drone) untuk menjaga wilayah tapal batas.
"Pos-pos di sana dilengkapi dengan pesawat tanpa awak yang bisa mendeteksi patok dan mengamankan patok itu," kata Ryamizard usai mengikuti Rapim Kemhan 2015 di kantor Kementerian Pertahanan, Rabu (17/12/2014).
Ryamizard mengatakan, permasalahan patok atau tapal batas ini menjadi salah satu perhatian. Sebab, selama ini puluhan tapal batas bisa seenaknya digeser tanpa alasan. Dan hal ini sudah berjalan bertahun-tahun.
"Kita sudah berpuluh-puluh ada yang geser-geser tapal batas. Kita sediakan patok yang benar," tegas dia.
Selain itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu juga akan membangun jalan di lokasi perbatasan. Jalan itu akan dibuat untuk memantau perbatasan beserta patok yang kerap berpindah.
"Kita juga akan sediakan jalan. Kita buat jalan sepanjang Kalimantan Barat sampai Kalimantan Timur," tandas dia. (Ado)
Energi & Tambang