Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) masih memantau kondisi masyarakat sebelum menaikkan harga elpiji non bersubsidi 12 Kilo gram (Kg).
Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir mengakui, Pertamina memiliki rencana menaikkan harga elpiji 12 Kg setiap dua kali dalam setahun, yaitu awal tahun dan pertengahan tahun hingga 2016.
Advertisement
"Rencana itu kami sampaikan secara bertahap," kata Ali, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Minerel (ESDM), Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Namun rencana tersebut belum tentu berjalan mulus, karena situasi di tengah masyarakat yang tidak mendukung kenaikan harga elpiji 12 Kg.
"Rencananya awal tahun dan pertengahan tahun, contoh tahun ini September," tutur Ali.
Karena itu menurut Ali, Pertamina akan memantau situasi masyarakat terlebih dahulu sebelum melakukan kenaikan harga elpiji yang dibungkus dengan tabung berkelir biru tersebut. "Keputusannya kapan tergantung situasi kondisi riil di masyarakat. Kita masih kaji," kata Ali.
Sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto bakal kembali menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) pada Januari 2015. Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini Pertamina masih menunggu pemerintah terkait waktu dan besaran kenaikan. Namun berdasarkan kajian kenaikan bisa mencapai Rp 2.000 per Kg. (Pew/Ahm)