Syarat agar Sperma Bisa Buahi Sel Telur

Faktor suami atau istri, atau kombinasi keduanya, dapat menyebabkan gangguan kesuburan.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Des 2014, 12:00 WIB
Ilustrasi Sperma (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Faktor suami atau istri, atau kombinasi keduanya, dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Konsultan fertilitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (FKUI-RSCM) Dr dr Budi Wiweko SpOG (K) menjelaskan yang termasuk faktor suami adalah masalah sperma. Untuk dapat membuahi sel telur istri, suami harus mengeluarkan sperma minimal 15 juta per mililiter dalam satu kali ejakulasi.

Sedangkan yang termasuk faktor istri ada beberapa hal seperti gangguan pematangan sel telur, kerusakan saluran telur, adanya kista coklat dan gangguan rahim.

"Kista coklat akan melemahkan sperma, sel telur dan rahim. Sperma yang masuk mati karena adanya kista coklat sebelum bertemu dengan sel telur," jelasnya.

Pasangan dengan gangguan kesuburan masih bisa memiliki keturunan dengan menjalani program inseminasi atau bayi tabung. Inseminasi pada dasarnya adalah mendekatkan sperma dengan sel telur dengan cara menyuntikan sperma ke dalam rahim.

"Sedangkan dalam program bayi tabung, sel telur dan sperma dipertemukan di laboratorium hingga terbentuk embrio, kemudian embrio disuntikan ke dalam rahim," tuturnya.

Untuk program inseminasi, sperma suami akan diambil dan diolah untuk mendapatkan sperma terbaik dengan jumlah minimal 10.000. Sedangkan program bayi tabung cukup dipilih satu sperma yang terbaik untuk membuahi sel telur.

"Tingkat keberhasilan bayi tabung lebih tinggi daripada inseminasi. Bahkan laki-laki yang tidak bisa mengeluarkan sperma saat ejakulasi pun bisa tetap memiliki anak dengan mengambil spermanya langsung dari buah zakar melalui operasi," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya