Liputan6.com, Bengkulu - Lembaga pengkajian ekonomi yang dibentuk oleh para alumni Universitas Islam Indonesia, Mahfud MD Initiatif (MMD Initiatif) mengungkapkan bahwa percepatan pembagunam ekonomi maritim harus dimulai dari penguatan pelabuhan yang ada di daerah barat.
Koordinator MMD Initiatif, DR Ridwan Mukti menyatakan, pembangunan kemaritiman di Indonesia harus dimulai dari pantai barat Sumatera. Alasannya, potensi kemaritiman di wilayah tersebut cukup besar dan lebih mudah untuk digarap secara maksimal. Apalagi perairan pantai barat Sumatera merupakan laut lepas di Samudra Hindia yang masih jarang dilalui kapal besar baik kapal penumpang, kapal kargo maupun kapal penangkap ikan internasional.
"Pantai Barat Sumatera hanya memiliki 2 pelabuhan besar, Teluk Bayur dan Pulau Baai. Sedangkan pelabuhan lainnya hanya sebagai pelabuhan penyangga, mulai dari Sibolga, Mukomuko, Linau dan Pelabuhan Panjang," ujarnya di Bengkulu, Kamis (18/12/2014).
Penambahan jumlah pelabuhan baru dan peningkatan kapasitas pelabuhan penyangga, lanjut Ridwan, sangat dibutuhkam untuk membentuk cakram ekonomi pesisir.
Tujuannya agar pengelolaan sektor kemaritiman bisa lebih maksimal. Sebab penunjang operasional sudah tidak lagi menjadi kendala, seperti kebutuhan logistik, bahan bakar dan maintenance peralatan laut dan lokasi sandar kapal dan aktifitas bongkar muat bisa dilakukan secara cepat.
Kebutuhan pelabuhan itu bakal sangat terasa dalam waktu 5 tahun ke depan. Saat ini saja, aktifitas pelayaran di Selat Malaka sudah sangat padat. Bahkan sudah beberapa kali terjadi tabrakan kapal dan kecelakaan laut lainnya.
"Pengalihan jalur pelayaran internasional dari Selat Malaka ke Samudra Hindia tidak bisa dihindari lagi, kita harus siap, apalagi program pembangunan kemaritiman yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK sudah mulai berjalan awal tahun 2015. Pembenahan sektor kepelabuhanan harus diutamakan," pungkasnya. (Yuliardi Hardjo Putra/Gdn)
Pembangunan Pelabuhan Harus Mulai dari Barat
Penambahan jumlah pelabuhan baru dan peningkatan kapasitas pelabuhan penyangga sangat dibutuhkam untuk membentuk cakram ekonomi pesisir.
diperbarui 18 Des 2014, 09:36 WIBPelindo II menargetkan pembangunan pelabuhan New Tanjung Priok tahap I dapat beroprasi pada kuartal III 2015 dengan kapasitas daya tampung sebesar 1,5 juta, Minggu (7/9/2014)(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Warga Kelapa Gading Nekat Tembak Kucing Tetangga, Ini Alasannya
Cara Memerahkan Bibir Secara Alami: Panduan Lengkap untuk Bibir Sehat dan Merona
Arti Done: Memahami Makna dan Penggunaan Kata dalam Bahasa Inggris
Arti Jokes: Memahami Humor dan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari
Arti dari Toxic: Memahami Dampak Perilaku Beracun dalam Kehidupan Sehari-hari
Menengok 7 Harta Kekayaan Wamen, Menteri, hingga Seskab Jajaran Kabinet Merah Putih di LHKPN LPK
Quotes Psikologi Kepribadian: Memahami Diri dan Orang Lain
Manisnya Ubi Cilembu Memang Menggoda, Apakah Bikin Gula Darah Tinggi?
Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Erick Thohir Kerahkan BUMN Percepat Swasembada Pangan
6 Potret Lawas Dewi Soekarno dan Soekarno, Setia Dampingi ketika Acara Kenegaraan
Memahami Arti Perspektif: Pandangan Komprehensif dalam Berbagai Konteks
Cara Mengurus KTP Hilang: Panduan Lengkap dan Praktis