Liputan6.com, Jakarta - Meski pemerintah Korea Utara (Korut) telah menyatakan bahwa pihaknya tidak bertanggung jawab atas serangan hacker pada Sony Pictures, namun jajaran petinggi pemerintah Amerika Serikta (AS) dilaporkan laman The New York Times masih meyakini jika Korut terlibat.
Menurut laporan The New York Times, kecurigaan pemerintah AS bukan tanpa alasan. Hasil penyelidikan FBI, kelompok hacker pelaku serangan yang diketahui bernama Guardians of Peace (GoP) tersebut menggunakan tools dan teknik yang sama dengan yang biasa digunakan oleh hacker asal Korut.
Alamat IP yang digunakan GoP juga mengarah pada sebuah server di Bolivia. Alamat server ini sebelumnya diketahui sempat digunakan oleh kelompok hacker lain untuk menyerang Korut di tahun 2012. Namun serangan itu dapat dipatahkan dan servernya kini diperkirakan dikuasai oleh Korut.
Belum selesai sampai di situ, jenis malware yang digunakan juga persis sama dengan malware yang menyerang bank-bank di Korea Selatan pada tahun 2013 kemarin.
Tentunya fakta-fakta tersebut tidak bisa dijadikan alat bukti untuk mengarahkan tuduhan langsung pada Korut. Hal ini lah yang membuat pemerintah AS sulit untuk membuktikan siapa dalang di balik serangan cyber berbahaya ini.
Joseph Demarest, Assistant Director divisi cyber FBI sebelumnya kepada The Guardian telah menjelaskan bahwa GoP adalah penjahat cyber 'kelas kakap'. Malware yang diaplikasikan GoP untuk menyerang Sony Pictures mampu menembus hampir segala jenis (90%) sistem kemanan komputasi yang ada saat ini.
Kepala Peneliti Keamanan di Kaspersky Lab, Kurt Baumgartner, juga sudah menjelaskan jenis malware yang digunakan oleh GOP untuk menyerang Sony Pictures.
Baumgartner meneliti sampel malware pada sistem kemanan Sony Pictures, dan ditemukan sebuah malware yang dikenal dengan sebutan 'Trojan Destover'. Jenis malware ini diprogram dengan menggunakan bahasa Korea. (dhi/dew)
AS Masih Curigai Korut Terlibat Peretasan Sony Pictures
Guardians of Peace (GoP) tersebut menggunakan tools dan teknik yang sama dengan yang biasa digunakan oleh hacker asal Korut.
diperbarui 18 Des 2014, 15:16 WIBGuardians of Peace (GoP) tersebut menggunakan tools dan teknik yang sama dengan yang biasa digunakan oleh hacker asal Korut.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Timses Ridwan Kamil-Suswono Gelar Doa Bersama di Masa Tenang Pilkada Jakarta 2024
Simak, Profil Cagub dan Cawagub Pilkada 2024 Sulawesi Tenggara
Mabes Polri Kirim Brimob untuk Pengamanan Pilkada Dompu, Kenapa?
Taubat Pasti Diterima Allah, tapi yang Seperti Ini Kata Gus Baha
Atta Halilintar Rela Kehujanan di Acara Kampanye Krisdayanti, Disebut Menantu Idaman
Menko Polkam Minta AKP Dadang Iskandar Dihukum Berat
Mengintip Profil Paslon Pilgub Sulawesi Selatan 2024 dan Riwayat Pendidikannya
Bahaya Tanam Pohon di Lintang Tinggi, Bikin Pemanasan Global Makin Parah
Hari Tenang Pilwalkot 2024, Kota Semarang Bersih dari APK
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 26 November 2024
Cara Praktis Mengolah Lidah Sapi Agar Empuk dan Antibau
Cara Mudah Membuat Ikan Teri Goreng Tetap Renyah Tanpa Tepung