Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis dapat meraih pendapatan lebih baik pada 2015 dibandingkan 2015 meski harga minyak dunia masih melemah hingga tahun depan. Pendapatan diharapkan mencapai Rp 4,17 triliun dari target 2014 sebesar Rp 3.02 triliun.
Presiden Direktur PT Elnusa Tbk, Samsurizal mengatakan, penurunan harga minyak membuat perusahaan minyak dan gas (migas) menghentikan aktivitas yang bertujuan mencari cadangan baru.
Advertisement
"Dalam waktu tiga bulan turun sangat tajam lebih 30 persen dari 100 (US$ per barel.Tadi malam minyak Brent US$58 bagaimana kami lihat prediksi ke depan ini satu hal yang gampang," kata Samsu, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Penghentian kegiatan pengembangan sumur bertujuan mengurangi produksi. Menurut Samsurizal, penurunan harga minyak disebabkan oleh pasokan yang berlebih ketimbang kebutuhan.
"Kami lihat oil price bergerak US$ 50-60. Apa yang dilakukan perusahaan minyak dilakukan pertama kali menyetop kegiatan aktifitas tujuannya mencari cadangan baru, karena hari ini produksi lebih banyak dari permintaan," ujar Samsu.
Samsu menambahkan, perusahaan akan memilih menjaga sumur yang sudah berproduksi, dan melakukan perbaikan.
"Konsekuensinya seluruh perusahaan bertahan laju produksinya saat ini, mereka melakuan well maintenance, akan terus dipergunakan perusahaan minyak," ungkapnya.
Karena usaha Elnusa di bidang sesmik penghasilannya tidak begitu besar ketimbang teknologi dan perawatan, penurunan harga minyak malah membuat perusahaan akan lebih baik. "Itulah yang membuat kami yakin 2015 Elnusa lebih baik dibanding 2014," pungkasnya. (Pew/Ahm)