5 Pemain Terhebat Abad 21

Berikut lima pemain terbaik dunia di abad ke-21.

oleh Arie Nugroho diperbarui 20 Des 2014, 08:00 WIB
Lionel Messi berterima kasih kepada Tuhan usai mencetak gol (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo adalah pesepak bola terbaik di abad 21 saat ini. Selain keduanya, masih ada tiga pemain lainnya yang pantas menyandang gelar tersebut, siapa saja?

Semua penikmat sepak bola tentunya sepakat mengenai dalil Messi dan Ronaldo sebagai pesepak bola terbaik dunia di abad ke-21. Persaingan keduanya di ajang Ballon d'Or atau penghargaan pemain terbaik dunia dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti sahihnya.

Messi berhasil mendapatkan gelar tersebut empat kali secara beruntun. Sementara, tahun ini Messi harus merelakan gelar tersebut jatuh ke tangan Ronaldo. Ini merupakan gelar kedua yang didapat pemain berjuluk CR7 itu.

Musim ini, persaingan masih mengerucut kepada dua pemain ini. Pasalnya, keduanya memberikan kontribusi maksimal bagi klub masing-masing, Barcelona dan Real Madrid.

Tapi seperti kata anekdot yang saat ini sering beredar di dunia maya, sepak bola bukan melulu sekadar Messi dan Ronaldo belaka. Masih ada tiga pemain lagi yang pantas mendapat julukan ini.


Lionel Messi

Selebrasi bintang Barcelona Lionel Messi usai mencetak gol ke gawang Paris St Germain (Reuters)


1. Lionel Messi

Mungkin tak semua orang sepakat, tapi Messi memang pemain terbaik dunia di abad ke-21 ini. Bukti sahihnya? empat gelar Ballon d'Or yang La Pulga raih. Messi masih bisa tetap mempertahankan predikat ini cukup lama mengingat usianya yang baru menginjak 27 tahun.

Messi melakoni debutnya di Barcelona pada Oktober 2004 silam saat baru berusia 17 tahun. Sejak masih belia, Messi memang sudah memegang predikat sebagai bintang muda terbaik sepanjang sejarah Barcelona.

Messi memang hanya mencetak 16 gol di musim perdananya. Tapi selepas musim 2008/2009, rekor golnya terus bertambah dari mulai 38, 47, 53, 73, 60, dan 41. Ini merupakan statistik mencengangkan, bahkan di tahun 1930, di mana peraturan perangkap offside belum diberlakukan.

Selama masa baktinya bagi Barca, Messi mempersembahkan empat gelar La Liga, dua gelar Piala Raja Spanyol, dan tiga gelar Liga Champions. Sementara di level individu, penghargaan yang Messi raih sudah sangat banyak.


Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo (BBC.CO.UK)


2. Cristiano Ronaldo

Sejak diboyong Sir Alex Ferguson dari Sporting Lisbon, penampilan Cristiano Ronaldo terus meningkat. Di musim perdananya, Ronaldo langsung mendapatkan predikat si jago gocek, berkaca dari statistik keberhasilannya melewati hadangan pemain lawan.

Tapi, Ronaldo masih menunjukkan sikap labil di dua atau tiga tahun awal di Old Trafford. Penampilannya pun kerap naik-turun. Titik balik Ronaldo menjadi pemain legendaris tercipta di musim 2006/2007, usai tampil mengesankan di Piala Dunia.

Torehan 23 golnya mengantar Manchester United mengakhiri puasa gelar selama empat tahun. Dua tahun ke depan, dia memenangkan dua trofi Liga Premier Inggris plus Liga Champions.

Ronaldo hijrah ke Real Madrod pada 2009 lalu. Bersama Los Blancos, keran gol Ronaldo kian mengucur deras. Kekasih Irina Shayk itu mencetak 277 gol dari 264 pertandingan. Ronaldo telah meraih segala penghargaan prestisius di level klub.


Ronaldinho

Hector Guerrero/AFP


3. Ronaldinho

Sayang sekali Ronaldinho tak bisa mempertahankan performanya di level atas untuk jangka waktu yang lama. Tetapi, skill olah bola dan keterampilannya dalam menembak membuatnya patut mendapatkan julukan pesepak bola terbaik abad ke-21.

Pemain berkebangsaan Brasil itu bergabung bersama Barcelona dari Paris Saint-Germain pada 2003 silamhfhghfhfhfhfhfhfhfhjfhfh, usai berhasil mengantar Timnas Brasil menjadi juara Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

kecepatan dan kelihaian dalam melewati lawan menjadi senjata andalannya. Rata-rata, Ronaldinho mencetak 20 gol setiap musim kala berseragam Barca. Dua gelar La Liga dia persembahkan secara beruntun bagi Blaugrana pada musim 2004/2005 dan 2005/2006.

Sayang, karier cemerlang Ronaldinho meredup usai tiga tahun. Alasannya, kebiasaan pergi ke klub malam dan kegalauannya setelah ditinggalkan kekasih cantiknya. Pemain berusia 34 tahun itu kini bermain di klub Meksiko Queretaro.


Zinedine Zidane

Zinedine Zidane (AFP PHOTO/MICHEL GANGNE)


4. Zinedine Zidane

Zinedine Zidane dikenal sebagai salah satu playmaker terbaik dalam sejarah sepak bola. Dia dirijen, penggocek bola yang lihai, topskorer, spesialis tendangan bebas, dan pusat permainan tim, yang tak kalah sakti dibanding seniornya, Michel Platini.

Kemampuan terbaik Zidane adalah kecerdasan membaca permainan yang memungkinkannya memimpin tim beradaptasi dengan kebutuhan laga. Dia juga bisa mengubah permainan di saat pertandingan berlangsung beku.

Mengawali kariernya sebagai pemain profesional di Cannes pada 1988, karier Zidane melesat saat ia membela Juventus pada periode 1996-2001. Performa apiknya di Juventus membuat Real Madrid kepincut dan membelinya pada 2001 dengan harga tertinggi. Rekor transfer Zidane baru terpecahkan oleh Cristiano Ronaldo Juni 2009 lalu.

Ia bertahan di Santiago Bernabeu, sampai akhirnya gantung sepatu pada 2006. Di klub itu, dia juga meninggalkan catatan sejarah emas. Selain gelar Divisi Primera, dia juga menghadirkan gelar Liga Champions.

Prestasi terbaik Zidane, tentu saja, adalah ketika memimpin Perancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Pada tahun yang sama, ia juga mendapat penghargaan Ballon d'Or dan Pemain Terbaik FIFA. Pada 2000 dan 2003, ia kembali meraih penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA.


Ronaldo

Ronaldo Sang Fenomena dari Brasil. Ia mengemas 15 gol selama mengikuti Piala Dunia tahun 1994, 1998, 2002 dan 2006 (Istimewa)


5. Ronaldo

Tepat pada hari Valentine yang lalu, 14 Februari 2011, seorang legenda hidup sepakbola resmi mengumumkan undur diri dari panggung lapangan hijau.

Di tingkat Internasional Ronaldo sudah menjadi sejarah tersendiri, di menjadi pemain yang paling banyak mencetak gol di sepanjang sejarah Piala Dunia dengan total 15 gol (top skor sepanjang masa).

Tentu saja semua itu ketika ia berbaju Samba Brasil, dia menjadi andalan Brasil dalam 4 turnamen Piala Dunia yang berbeda, yang mana dua di antaranya Brasil ia antarkan menjadi juara (Tahun 1994 dan 2002).

Pada hari yang sama saat Ronaldo memutuskan untuk gantung sepatu beragam reaksi muncul, para pelatih serta para pemain sepakbola lainnya memberikan ucapannya kepada Sang Fenomena (El Fenomeno).
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya