Liputan6.com, London - Arsenal gagal mendaratkan pemain muda Tottenham Hotspur, Cameron Carter-Vickers. Bek berusia 17 tahun itu lebih memilih memperpanjang masa baktinya dengan kubu The Lily Whites.
Carter-Vickers segera membubuhkan tanda tangannya ke proposal kontrak berdurasi dua tahun. Ia diyakini bakal menjelma menjadi bek tangguh Spurs seperti dua seniornya, Sol Campbell dan Ledley King.
Sang pemain memiliki darah keluarga yang menyukai olah raga. Ayahnya merupakan atlet basket asal Amerika Serikat. Namun Carter-Vickers lebih memilih terjun ke dunia sepak bola.
Pada 2007 lalu Carter-Vickers diterima sebagai murid di akademi junior Tottenham. Saat itu ia masih berumur 11 tahun. Kini Carter-Vickers mulai mengasah bakatnya sebagai bek tengah.
Penerus King dan Campbell
Sebelum Carter-Vickers, akademi Tottenham lebih dulu melahirkan King dan Campbell. Dua mantan pemain kebangsaan Inggris tersebut sama-sama menjelma menjadi bek papan atas dunia berkat penampilan memukau bersama Tottenham.
Namun catatan karier keduanya tidaklah sama. King lebih setia dibanding Campbell. Sepanjang kariernya King hanya bermain untuk Tottenham. Pria berumur 34 tahun itu akhirnya memutuskan gantung sepatu pada 2012 karena terus bermasalah dengan cedera.
Sementara, Campbell memperkuat Tottenham dari 1989 hingga 2001. Namun jelang digulirkannya musim 2001/2002, Campbell membuat kejutan karena pindah ke kubu Arsenal yang dikenal sebagai rival sekota Tottenham. Karena keputusannya itu ia jadi dianggap pengkhianat oleh para pendukung The Lily Whites.
Baca juga:
Fakta Menarik Calon Lawan Madrid di Final Piala Dunia Antarklub
Advertisement